Para bidang menteri ekonomi meluncurkan penjaminan kredit modal kerja UMKM dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Menteri itu yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
Sekedar informasi, para menteri mengikuti peluncuran ini secara online di kantor masing-masing.
Baca Juga: Gerakkan Kembali Perekonomian Nasional, UMKM Jadi Prioritas Pemerintah
Airlangga menjelaskan, dalam sambutannya, sejumlah lembaga internasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi global sampai minus 7,6%. Indonesia juga diperkirakan ekonominya tertekan pada kuartal II 2020.
"Tentunya untuk keluar negatif masuk dalam zona positif di 2020 Kementerian Keuangan sudah memberikan berbagai proyeksinya dan tentunya prasyaratnya terjadi loncatan pertumbuhan dari Q2 negatif menjadi positif di Q3," kata AirlanggaPeluncuran Penjaminan Modal Kerja UMKM dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional, disiarkan langsung melalui akun YouTube Kemeterian BUMN, Jakarta, Selasa 7 Juli 2020.
Dia mengatakan, untuk bisa positif kuncinya ialah belanja kementerian lembaga (KL) dan program PEN.
"Tentu ada prasyarat realisasi belanja KL dan program PEN bisa mendongkrak kuartal ke kuartal 5% kalau mau jalur positif," ujarnya.
Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan tapi juga pada aspek sosial dan ekonomi. Pemerintah, kata dia, telah menganggarkan dukungan fiskal yang totalnya RP 695,2 triliun untuk mengatasi masalah tersebut.
Untuk implementasi PEN antara lain berupa penempatan dana pemerintah ke bank sebesar Rp 30 triliun. Pemerintah juga memberikan penyertaan modal negara (PMN) pada BUMN yang terdampak.
Selain itu, dalam pemulihan UMKM diberikan keleluasan restrukturisasi kredit serta diberikan suntikan modal.
Baca Juga: Erick Thohir hingga Sri Mulyani Jadi Saksi Peluncuran Penjaminan Kredit UMKM
"Penjaminan kredit menjadi sangat penting oleh karena itu Askrindo, Jamkrindo diharapkan secara aktif sudah bisa menjalankan programnya. Sehingga program modal kerja bisa dilakukan perbankan," ujarnya.