Pemprov DKI Kurangi Kapasitas RDF Rorotan Usai Bau Sampah Dikeluhkan Warga

Pemprov DKI Kurangi Kapasitas RDF Rorotan Usai Bau Sampah Dikeluhkan Warga

Sherin Monica
2025-11-06 19:43:26
Pemprov DKI Kurangi Kapasitas RDF Rorotan Usai Bau Sampah Dikeluhkan Warga
Pramono Anung batasi kapasitas RDF Rorotan usai bau sampah dikeluhkan warga sekitar.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memutuskan untuk membatasi kapasitas pengolahan sampah di fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara. Kapasitas pengolahan sampah dikurangi menjadi 1.000 ton per hari dari semula 2.500 ton per hari setelah muncul keluhan warga terkait bau busuk yang menyebar ke permukiman sekitar.


Menurut Pramono, aroma tidak sedap itu muncul karena RDF Plant Rorotan dipaksa beroperasi melebihi kapasitas optimalnya. Kondisi cuaca yang kerap hujan beberapa pekan terakhir juga memperparah situasi karena menyebabkan sampah menjadi basah dan sulit dikeringkan. “Ketika input-nya hanya 1.000 ton, tidak ada masalah apa-apa. Masalah muncul ketika dinaikkan menjadi 2.000,” ujar Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/11/2025).



Ia menambahkan, persoalan bau tak hanya bersumber dari fasilitas pengolahan, tetapi juga dari truk pengangkut sampah yang sudah berusia tua. Sebagian armada tersebut mengalami kebocoran air lindi yang menetes selama perjalanan menuju lokasi RDF, sehingga menimbulkan bau di sepanjang jalan yang dilalui. “Sebagian truk lama, jadi air lindinya jatuh-jatuh, menimbulkan bau,” ucapnya.


Selain menimbulkan polusi udara, antrean truk pengangkut sampah juga menyebabkan kemacetan panjang di sejumlah titik jalan. Menanggapi hal ini, Pemprov DKI memutuskan untuk segera mengurangi volume sampah yang masuk ke RDF dan mempercepat pengadaan truk baru. “Armadanya sekarang sudah ada 93 truk baru di tahun 2024, dan pengadaan 2025 saya minta dipercepat,” kata Pramono.


Pramono mengakui, persoalan utama bau busuk sebenarnya bukan berasal dari fasilitas RDF itu sendiri, melainkan dari proses pengangkutan dan kondisi sampah yang menumpuk terlalu lama. Idealnya, kata dia, sampah hanya disimpan dua hingga lima hari sebelum diolah agar tidak menimbulkan bau. “Air lindi yang menetes dari mobil pengangkut itulah yang menyebabkan bau ke mana-mana,” jelasnya.



Sebagai tindak lanjut, Pramono berencana untuk menemui warga sekitar RDF Rorotan yang terdampak dan mendengarkan langsung keluhan mereka. Ia memastikan pemerintah daerah akan segera menuntaskan persoalan ini agar RDF Plant dapat beroperasi secara maksimal tanpa mengganggu kenyamanan masyarakat. “Saya akan turun langsung dan bertemu warga. RDF Rorotan harus diselesaikan,” tegasnya.


Share :