Presiden RI Prabowo Subianto resmi melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) menggantikan Sri Mulyani. Nama Purbaya bukanlah sosok baru di dunia ekonomi maupun pemerintahan, karena ia memiliki rekam jejak panjang di berbagai lembaga strategis.
Sebelum dilantik menjadi menteri, Purbaya menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak 3 September 2020, berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 58/M Tahun 2020. Dari posisi inilah kiprahnya semakin dikenal dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.
Dalam perjalanan kariernya, Purbaya pernah dipercaya sebagai Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis di Kantor Staf Presiden RI pada April hingga September 2015. Ia juga sempat menjadi Staf Khusus Bidang Ekonomi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (2010–2014) serta anggota Komite Ekonomi Nasional (2010–2014).
Purbaya juga memiliki pengalaman lintas kementerian. Ia pernah menjadi Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (2015–2016), kemudian berlanjut sebagai Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (2016–2018).
Karier profesionalnya dimulai jauh sebelum masuk ke pemerintahan. Purbaya pernah bekerja sebagai Field Engineer di Schlumberger Overseas SA (1989–1994). Ia lalu beralih ke dunia riset dan keuangan, dengan menjadi Senior Economist di Danareksa Research Institute (2000–2005), Chief Economist Danareksa Research Institute (2005–2013), serta menduduki posisi strategis lain seperti Direktur Utama PT Danareksa Securities (2006–2008) dan anggota Dewan Direksi PT Danareksa (2013–2015).
Di bidang akademik, Purbaya menempuh pendidikan sarjana di jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia kemudian melanjutkan studi ke Purdue University, Indiana, Amerika Serikat, hingga meraih gelar Master of Science (MSc) dan doktor dalam bidang Ilmu Ekonomi.
Dengan rekam jejak panjang di dunia ekonomi, riset, hingga kebijakan publik, Purbaya kini menghadapi tantangan besar sebagai Menkeu untuk menjaga stabilitas fiskal, mengawal pertumbuhan, serta memperkuat fondasi ekonomi Indonesia di era pemerintahan Presiden Prabowo.
