Laporan eksklusif dari SBS FunE baru-baru ini menyita perhatian publik setelah mereka merilis tangkapan layar dari Instagram Story terakhir yang diunggah mendiang Kim Saeron melalui akun pribadinya. Story tersebut diketahui hanya dibagikan kepada lingkaran terdekat—kemungkinan fitur “Close Friends”—dan diposting pada 8 September sekitar pukul 2 dini hari.
Isi unggahan tersebut, yang ditampilkan di slide berikut dalam laporan SBS FunE, rupanya mengandung pesan yang cukup mengkhawatirkan. Hanya berselang sekitar 10 menit setelah unggahan itu muncul, dua orang kenalan dekat Kim yang melihat postingan tersebut langsung bergegas menuju kediamannya. Kekhawatiran mereka bukan tanpa alasan, karena unggahan itu disebut-sebut memiliki nada emosional yang cukup kuat, bahkan dianggap sebagai bentuk seruan diam dari seseorang yang sedang terpuruk secara mental.
Salah satu sumber dari kalangan teman dekat Kim Saeron memberikan kesaksian kepada SBS FunE mengenai perjuangan berat yang dihadapi aktris muda tersebut pasca terseret berbagai kontroversi dan mengalami pembatalan kontrak di dunia hiburan Korea. Dikatakan bahwa Kim tidak tinggal diam dan terus berjuang memperbaiki hidupnya. Ia aktif mengikuti berbagai pelatihan akting untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuannya, namun di sisi lain juga harus menjalani kehidupan yang jauh dari kemewahan sebagai artis.
Dalam masa-masa sulit tersebut, Kim Saeron dilaporkan bekerja di berbagai tempat sebagai pekerja paruh waktu. Ia pernah bekerja di sebuah kafe, merangkai bunga di toko bunga, hingga bekerja malam di sebuah bar demi bertahan secara ekonomi. Meski sudah berupaya bangkit, tekanan finansial dan mental yang dialaminya tetap tak bisa dianggap ringan.
Kisah ini memperlihatkan sisi kelam dari industri hiburan, di mana sorotan publik dan tekanan sosial bisa menghancurkan seseorang secara perlahan, bahkan saat mereka sudah berjuang sekuat tenaga untuk bangkit kembali. Kepergian Kim Saeron tak hanya menyisakan duka, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya kepedulian terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan emosional para figur publik yang sering kali terjebak dalam kesendirian di balik gemerlap popularitas.
