Meski tanpa kehadiran kedua tokoh utama, babak baru dalam proses perceraian Arya Saloka dan Putri Anne tetap berjalan di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2025). Sidang kali ini melangkah ke tahap pembuktian, menandakan proses hukum tetap bergulir meski secara fisik keduanya belum menampakkan diri di ruang sidang.
Putri Anne yang berstatus sebagai pihak termohon, kembali tidak hadir. Ia juga absen pada sidang sebelumnya, baik secara langsung maupun melalui perwakilan hukum. Sementara itu, Arya Saloka memilih untuk tetap diwakili kuasa hukumnya, Noverizky Tri Putra, karena kesibukannya mempromosikan film terbaru.
“Sidang dilanjutkan ke tahap pembuktian, setelah ini akan ada dokumen atau mungkin saksi yang dihadirkan,” ujar Noverizky usai sidang.
Meski menghadapi gugatan cerai, hubungan Arya dan Anne ternyata masih terjaga baik. Keduanya disebut sudah tiga tahun tak tinggal serumah, namun tetap kompak dalam mengurus anak. Anak semata wayang mereka kini tinggal bersama Putri Anne, tapi Arya tetap diberi kebebasan untuk menghabiskan waktu bersama sang buah hati.
"Mas Arya bisa bertemu, mengajak jalan-jalan, bahkan anaknya boleh menginap. Komunikasi mereka baik-baik saja, apalagi soal anak," jelas sang pengacara.
Noverizky juga menekankan bahwa keduanya memiliki satu tujuan yang sama menyelesaikan proses perceraian dengan damai dan cepat. Bukan karena konflik besar, melainkan agar masing-masing bisa melanjutkan hidup tanpa beban, tentu tetap menjaga kenyamanan anak mereka.
Permohonan talak cerai ini sendiri diajukan Arya Saloka pada 15 April 2025, dengan sidang perdana dijadwalkan pada 30 April. Namun sidang sempat tertunda karena ketidakhadiran kedua belah pihak.
Menurut keterangan dari Suryana, Humas Pengadilan Agama Jakarta Selatan, alasan perceraian keduanya sederhana namun umum terjadi: pertengkaran yang berulang dan tak kunjung selesai. Tidak ada perebutan hak asuh maupun sengketa harta.
“Intinya karena perselisihan terus-menerus. Tidak ada tuntutan harta atau hak asuh,” ungkap Suryana.
Kini publik menanti, akankah proses ini segera tuntas sesuai harapan keduanya? Atau justru akan menghadirkan babak baru yang tak terduga?