Isu Reshuffle: Presiden Prabowo Tak Segan Bersihkan Pejabat yang Bandel

Isu Reshuffle: Presiden Prabowo Tak Segan Bersihkan Pejabat yang Bandel

Ramadhan Subekti
2025-02-06 23:25:00
Isu Reshuffle: Presiden Prabowo Tak Segan Bersihkan Pejabat yang Bandel
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto (Foto: Istimewa)

Isu perombakan atau reshuffle Kabinet Merah Putih semakin menguat setelah Presiden Prabowo Subianto menghadiri peringatan Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta pada Rabu, (05/02/2025). Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyampaikan peringatan keras kepada seluruh jajaran pemerintahan, termasuk para menteri, pejabat negara, dan aparat terkait.




Peringatan ini muncul setelah pemerintahan Prabowo-Gibran memasuki 100 hari kerja. Sebagai kepala negara, Prabowo menegaskan bahwa ia tidak akan mentoleransi kinerja yang lamban, birokrasi yang berbelit, serta kepentingan pribadi yang menghambat pelayanan terhadap rakyat.




Evaluasi Ketat untuk Para Menteri Dalam beberapa pekan terakhir, Presiden Prabowo secara bertahap memanggil sejumlah menteri untuk melaporkan perkembangan di kementerian masing-masing. Langkah ini dipandang sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap kinerja kabinetnya.




"Saya sudah beri peringatan berkali-kali. Sekarang, siapa yang bandel, siapa yang gablek, siapa yang tidak patuh, saya akan tindak. Aparat seluruh institusi, bersihkan dirimu sebelum kau dibersihkan," tegas Prabowo di hadapan para hadirin.




Pernyataan ini menjadi sinyal bahwa reshuffle kabinet bisa segera terjadi jika ditemukan menteri atau pejabat yang tidak menunjukkan kinerja optimal. Prabowo ingin memastikan bahwa setiap orang yang berada dalam pemerintahan memiliki semangat kerja tinggi dan berorientasi pada kepentingan rakyat.




Kabinet Besar, Tantangan Besar



Pemerintahan Prabowo-Gibran saat ini terdiri dari 119 kementerian dan kepala lembaga, menjadikannya salah satu kabinet terbesar dalam sejarah Indonesia. Besarnya jumlah kementerian ini dinilai sebagai tantangan tersendiri dalam memastikan efektivitas koordinasi dan eksekusi kebijakan.




Banyak pihak menilai bahwa meskipun kabinet besar bisa mempercepat pembangunan di berbagai sektor, namun di sisi lain bisa menjadi beban jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, evaluasi terhadap menteri menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa kabinet tetap berjalan sesuai visi Presiden.




Reshuffle, Kapan Terjadi?


Meskipun sinyal reshuffle semakin kuat, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi mengenai kapan perombakan kabinet akan dilakukan. Namun, berbagai spekulasi bermunculan terkait nama-nama menteri yang berpotensi diganti.




Dengan peringatan keras yang telah disampaikan, para menteri dan pejabat negara diharapkan segera berbenah dan menunjukkan kinerja yang lebih baik. Jika tidak, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat Prabowo akan mengambil langkah tegas untuk merombak susunan kabinetnya demi kepentingan rakyat dan kemajuan bangsa.


Share :