Kasus penipuan wedding organizer (WO) yang bernama Nous.ewp akhir-akhir ini sedang mencuri perhatian.
Diduga penipuan yang dilakukan Nous.ewp telah menelan puluhan korban yang membuat puluhan pengantin batal nikah.
Yang terbaru, Nous.ewp diduga menilap uang pernikahan sebesar Rp 21 juta, dimana uang tersebut ternyata digunakan pihak Nous.ewp untuk kehidupan pribadinya.
Dan berikut adalah fakta-fakta penipuan yang dilakukan Nous.ewp.
Tipu Calon Pengantin hingga Rp 21 Juta
Dalam kasus terbarunya, Nous.ewp diduga menilap uang nikah milik calon customer hingga Rp 21 juta.
Berdasarkan informasi yang diterima, kasus tersebut bermula ketika seorang calon customer bernama Christina Advena Pradhama ingin menggelar resepsi pernikahannya di Hotel Aston Kemayoran, Jakarta Pusat pada 6 April 2024.
Namun, Nous.ewp yang diwakili Lisa Candrawati tak kunjung memberikan uang dari Christina kepada pihak Hotel Aston selaku vendor untuk menyiapkan makanan dan venue untuk resepsi.
Ulur Waktu Pelunasan
Dalam sebuah rekaman panggilan WhatsApp disebutkan bahwa Lisa terus mengulur-ulur tenggat waktu pelunasan kegiatan resepsi pernikahan tersebut.
"Sampai detik ini, mau test food itu belum ada pembayaran sama sekali ke pihak hotel. Baru lima juta dimana mba Chintia sendiri yang transfer langsung ke hotel," ucap pihak hotel.
Pihak hotel juga menegaskan bahwa mereka sama sekali belum menerima pembayaran dari pihak WO untuk resepsi pernikahan tersebut.
"Sudah mau dua minggu lagi, sementara belum ada pembayaran ke hotel," ungkap pihak hotel tersebut.
Sementara itu, Lisa terus berdalih dengan menyebut ia akan membayar lunas pada sebelum tanggal akhir pelunasan.
Digerebek hingga Minta Maaf
Pada akhirnya, Lisa digerebek di rumahnya yang berada di Baranangsiang, Kota Bogor. Lisa meminta maaf dan mengakui bahwa uang pernikahan Christina sebesar Rp 21 juta ia gunakan untuk keperluan pribadi.
Lisa juga telah menandatangi surat pernyataan dan pengakuan hutang. Dalam surat tersebut, Lisa berjanji akan bertanggung jawab secara hukum akibat masalah yang ia timbulkan.