Satu lagi momen unik dari Bakal calon Presiden (Bacapres)
yang diusung Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto ketika menghadiri acara Mata
Najwa on Stage "3 Bacapres Bicara Gagasan" di Graha Sabha Pramana,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Selasa (20/9/2023).
Prabowo enggan melakukan refleksi diri didepan cermin yang sebelumnya dilakukan oleh Bacapres lainnya yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Momen berkaca di depan cermin justru ia gunakan untuk hormat ke diri sendiri.
Baca juga: Caleg Gerindra Eks Napi Korupsi, Prabowo Akui Kecolongan
Prabowo Enggan Refleksi Diri di Depan Cermin
Menutup wawancara, Najwa Shihab meminta Prabowo Subianto
untuk melakukan releksi diri. Prabowo diminta berbicara pada dirinya sendiri di
depan cermin yang telah disediakan.
"Karena ini nyambung dengan pertanyaan penutup pak,
jadi saya ingin minta bapak Prabowo untuk refleksi. Refleksi atas perjalanan
hidup selama ini dan apa bayangan yang akan bisa dijdikan pegangan
Prabowo," kata Najwa.
"Ini cerminnya pak, ini cermin. Jadi kalau refleksi itu
kami ibaratkan cermin yang.. saya minta Pak Prabowo," imbuh Najwa Shihab.
Tanpa Menjawab sepatah kata pun, Prabowo justru berdiri di
depan kaca kemudian melakukan hormat. Hal tersebut disambut riuh oleh sorakan
dari mahasiswa yang hadir. Ketika Najwa Shihab kembali menjelaskan dan meminta
Prabowo untuk refleksi diri didepan cermin, tegas ia menolak.
"Jadi maksudnya bapak di sini sambil berkaca, berbicara
pada diri sendiri. Refleksi," ujar Najwa
"Udah, udah, gua udah berkaca. Refleksi kan?" kata
Prabowo
Prabowo Ceritakan Masa Lalunya
Semakin dipaksa oleh Najwa Shihab untuk refleksi di depan
cermin, Prabowo justru menceritakan kisah hidup hadirin yang datang. Prabowo
awalnya menceritakan soal ia yang lahir pada tahun 1951 saat kedaulatan
Indonesia baru diserahkan dua tahun saat itu.
Saat berusia 24 tahun, ia mengungkap telah menjadi komandan
TNI dan sempat membawa anak buahnya berenang di kolam renang Manggarai. Ia
menjelaskan bahwa kala itu rakyat Indonesia saat itu sempat dijajah, dibantai,
diperbudak bahkan dianggap lebih rendah dari anjing.
“Jadi adek-adek sekalian, dulu kita dijajah, kita dibantai,
kita diperbudak, kita dimiskinkan dan kita diangkap lebih rendah dari anjing. Anda
minta saya refleksi,” ungkap Prabowo.
Prabowo juga menceritakan pengalamannya bersekolah di
sekolah Eropa dan menjadi satu-satunya pribumi.
“Setiap hari saya diejek guru saya, setiap hari dibilang bangsa monyet. Saya sekolah di beberapa negara selalu dibilang begitu. Rakyatmu tinggal di pohon,” ujar Prabowo.
Baca juga: Profil dan Biodata Karen Agustiawan, Mantan Dirut Pertamina Jadi Tersangka Korupsi
Lebih lanjut, Prabowo menegaskan jika ia diminta untuk refleksi
diri, ia ingin bangsa Indonesia menjadi negara yang bermartabat dan terhormat.
“Kalau anda minta refleksi saya, saya tidak mau bangsa saya
dihina terus, saya ingin bangsa saya terhormat, berdiri di kaki sendiri,” pungkasnya.