Caleg Gerindra Eks Napi Korupsi, Prabowo Akui Kecolongan

Caleg Gerindra Eks Napi Korupsi, Prabowo Akui Kecolongan

Ajeng Conny Pradestina
2023-09-20 11:23:45
Caleg Gerindra Eks Napi Korupsi, Prabowo Akui Kecolongan
Bakal calon presiden (bacapres) yang diusung Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto (foto: tangkapan layar Youtube Mata Najwa)

Sejumlah calon legislatif diketahui memiliki rekam jejak sebagai mantan narapidana korupsi. 2 orang diantaranya merupakan kader partai Gerindra. Bakal Calon Presiden (Bacapres) Prabowo Subianto mengaku kecolongan dalam verifikasi data kader partainya.

Hal tersebut diungkap oleh Prabowo saat menghadiri acara Mata Najwa On Stage: 3 Bacapres Bicara Gagasan yang digelar hari ini, Selasa (19/9/2023) di Gedung Grha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Baca juga: Survei LSI Terbaru, Prabowo dan Ganjar Pimpin Elektabilitas Capres 2024

Caleg Gerindra Eks Napi Korupsi


Banyaknya jumlah caleg partai Gerindra membuat Prabowo mengaku ada tahapan verifikasi yang kecolongan sehingga meloloskan para eks napi korupsi menjadi bacaleg. Namun ia mengklaim telah mencoret kedua caleg tersebut setelah mengetahui mereka pernah melakukan tindak pidana korupsi yang merugikan negara.

"Dua calon itu sudah saya coret. Karena calon legislative kita (dari Gerindra), saya kira beberapa belas ribu itu, kadang-kadang verifikasinya lolos," kata Prabowo.

Partai Gerindra tercatat sebagai salah satu partai yang mencalonkan mantan narapidana korupsi sebagai bacaleg, yakni atas nama Syaifur Rahman dari Dapil Jawa Timur IV dan Amry dari Dapil Sulawesi Selatan II.

"Tidak ada toleransi untuk koruptor di Gerindra," lanjutnya.

Tak Setuju Koruptor Dihukum Mati


Meski sangat mendukung pemberantasan korupsi sebagai program prioritas, Prabowo mengaku tak mendukung adanya hukuman mati bagi koruptor. Menurutnya, hukuman yang diberlakukan saat ini sudah tepat adanya untuk memberikan efek jera bagi koruptor.

"Bayangkan, orang yang korupsi disita hampir semua kekayaannya, dimiskinkan, selain hukumannya cukup panjang," ujarnya.

Baca juga: Keluar dari Gerindra, Sandiaga Uno Minta Maaf ke Prabowo Subianto

Prabowo menyebut hukuman mati tak akan menurunkan angka korupsi. Ia memberikan contoh Tiongkok yang telah memberlakukan hukuman mati namun angka korupsinya tetap tinggi. Alih-alih hukuman mati, Prabowo lebih setuju untuk menaikan gaji demi mencegah korupsi.

"Cara mengatasi korupsi harus mulai dari sistemik. Sistemnya dibuat, seperti kenaikan gaji," kata Prabowo.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30