Survei LSI: Dukungan pada Kekerasan Ekstrem dan Intoleransi di Jateng Rendah

Survei LSI: Dukungan pada Kekerasan Ekstrem dan Intoleransi di Jateng Rendah

Ajeng Conny Pradestina
2023-06-15 14:43:50
Survei LSI: Dukungan pada Kekerasan Ekstrem dan Intoleransi di Jateng Rendah
Lembaga Survei Indonesia

Lembaga Survei Indonesia (LSI) memberikan data bahwa dukungan publik pada kekerasan ekstrem serta intoleransi di Jawa Tengah cenderung rendah. Hal ini terlihat dalam survei yang dilakukan pada 16-29 Mei 2023 lalu di Jawa Tengah.

Hasil survey tersebut disampaikan LSI dalam acara Pemaparan DISEMINASI TEMUAN SURVEI OPINI PUBLIK “Sikap Publik atas Kekerasan Ekstrem dan Intoleransi dalam Kehidupan Beragama di Jawa Tengah” pada Kamis, 15 Juni 2023.

Baca juga: Survei LSI Terbaru, Prabowo dan Ganjar Pimpin Elektabilitas Capres 2024

Hadir dalam penyampaian hasil survei tersebut Peneliti Senior LSI Hendro Prasetyo, Ketua Tim Kerja KUB - Kanwil KEMENAG JAWA TENGAH Zaimatul Chasanah, Dosen Sosilogi UNS Aris Arif Mundayat, hingga Kominsioner Komnas Perempuan Alimatul Qibtiyah.

Dukungan pada Kekerasan Ekstrem dan Intoleransi di Jateng Rendah


Survei yang dilakukan LSI mengulas seberapa besar dukungan publik di Jawa Tengah terhadap Kekerasan Ekstrem (KE) dan Organisasi Kekerasan Ekstrem (OKE) hingga intoleransi.

Hasilnya, publik jawa tengah cenderung tidak setuju adanya Kekerasan Ekstrem pada seluruh kelompok sosial. Meski begitu, terlihat persentase yang cukup besar pada publik yang menilai akan ikut berperang di negara lain dan membela umat agamanya jika dianiaya yakni sekitar 32%. Profil pendukung ini juga lebih banyak berusia 21 tahun ke bawah.

Baca juga: Survei LSI Sebut Masyarakat Puas Kinerja Jokowi, Erick Thohir: Ekonomi Indonesia Sangat Baik

Sementara itu. Indeks intoleransi dalam survei menunjukkan bahwa mayoritas publik tidak memiliki kelompok yang tidak disukai, khususnya kelompok agama resmi dan etnis. Di kalangan Muslim Jawa Tengah, intoleransi terhadap non-Muslim relatif lebih rendah dibandingkan di level nasional. Umumnya Muslim di Jawa Tengah tidak keberatan jika non- Muslim mendapat hak politik (menjadi bupati/walikota atau gubernur di wilayah responden) dan religio-kultural (membangun tempat ibadah dan mengadakan acara keagamaan di linkungansekitar tempat tinggal).


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30