MAJA Labs bersama Utopia Blok:verse menggelar diskusi secara daring bertajuk Ask Me Anything (A.M.A) melalui live Instagram dan membahas mengenai Digital Fashion. Dalam kesempatan tersebut, Co-Founder MAJA Labs Adam berserta Community Manager MAJA Labs Angjelia diundang sebagai pembicara.
Baca juga: Diskusi MAJA Labs X Utopia di Live Instagram, Bahas Digital Fashion for The Metaverse
Dalam kesempatan tersebut, Adam selaku Co-Founder dari MAJA Labs
mengungkapkan bahwa digital fashion memiliki potensi yang besar untuk
berkembang.
Ask Me Anything MAJA Labs X Utopia Blok:verse
MAJA Labs bersama dengan Utopia Blok:verse menggelar diskusi
secara live di Instagram yang bertajuk A.M.A (Ask Me Anything). Diskusi dengan
tema Digital Fashion for The Metaverse tersebut membahas mengenai perkembangan
serta peluang digital fashion di Metaverse yang ternyata sangat besar dan
berdampak pada dunia nyata.
Ask Me Anything bersama MAJA Labs tersebut digelar pada
Selasa, 22 November 2022 pukul 19.00 WIB di Instagram Utopia Blok:verse,
@utopiablockverse.
Dalam diskusi daring tersebut, para digital enthusiast dan
masyarakat umum dapat melakukan sesi tanya jawab seputar digital fashion dengan
pembicara dari MAJA Labs. Mereka adalah Adam selaku CMO/Co-Founder MAJA Labs
serta Angjelia selaku Community Manager MAJA Labs.
Potensi Digital Fashion Sangat Besar
Saat melakukan sesi live di Instagram, Adam selaku
Co-Founder MAJA Labs mengupas tuntas perkembangan Web3 di tanah air termasuk
dengan hadirnya tren NFT di awal tahun 2022 lalu. Selain itu, Adam juga mengungkapkan
bahwa MAJA Labs saat ini sedang terus mengenalkan digital fashion pada
masyarakat luas.
“Kita fokus untuk tahun ini mengenalkan ya karena masih baru
juga digital fashion ini seperti apa. Tapi sebenarnya kita bring back to the
campaign itu memang dari desember 2021,” ujar Adam.
Ia juga menyebutkan bahwa digital fashion memiliki value
tersendiri dimana dapat menghemat limbah sampah dari industri fashion.
"Sebenarnya, fundamentaly digital fashion itu punya
unique value atau nilai dasar bahwa dia itu untuk campaign atau menghemat juga
secara waste dari industri fashion yang relatif juga cukup besar gitu,"
kata Adam.
Lebih lanjut, Adam juga mengungkapkan bahwa digital fashion
memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan baik dari segi seniman yang mengerjakan
maupun teknologinya sendiri.
“Secara potensial (digital fashion) kedepan banyak banget
yang bisa dikembangin dari sisi digital fashion artistnya,” ungkap Adam.
MAJA Labs Gelar Bali Digital Fashion Week 2022
Sementara itu, seperti pembahasan dalam sesi diskusi bersama
Utopia Blok:verse, MAJA Labs sendiri akan segera menggelar acara Bali Digital
Fashion Week (BDFW) 2022. BDFW 2022 ini akan menjadi the first digital fashion
exhibition in Indonesia bahkan di Asia. Acara ini akan berlangsung secata
hybrid pada tanggal 10 hingga 16 Desember 2022 mendatang.
“Kita di sini akan mengangkat tema soal digital fashion, yang mengkolaborasikan antara fashion real dengan memadukan atau event kita hybrid, yang di mana kita memberikan impact kepada dunia nyata,” ungkap Angjelia selaku Community Manager MAJA Labs.
Baca juga: Di Hadapan Mahasiswa UNESA, Founder MAJA Labs Adrian Zakhary: Web 3 Adalah Masa Depan Internet
Selain itu, Adam juga memberikan bocoran mengenai BDFW 2022
yang akan berkolaborasi dengan digital fashion artist bernama Schieva.
“Kita kolaborasi dengan salah satu digital fashion artist yaity Schieva namanya yang jadi main fashion digital artist untuk di acara kita nanti. Schieva akan memanjakan kita dengan runaway digital fashion di Metaverse dari hasil karya beliau mungkin sekitar 50-an,” kata Adam.