Menteri Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan pada seluruh jajaran direksi dan karyawan
BUMN untuk tidak melakukan tindak pidana korupsi. Seperti yang diketahui,
baru-baru ini Menteri BUMN bersama Kejagung mengungkap dua tersangka baru kasus
korupsi PT Garuda Indonesia.
Baca juga: Pakar Hukum Unhas Apresiasi Kolaborasi Erick Thohir dan Kejagung Bersih-Bersih BUMN
Dalam sebuah video
unggahannya di Instagram, Erick menyebutkan bahwa setelah restrukturisasi di
tubuh Garuda, maka bisnis yang berjalan tidak boleh seperti biasa. Perlu adanya
disiplin dan perbaikan SOP agar tidak ada pemimpin yang berkuasa penuh sehingga
mudah melakukan korupsi.
“Tidak mungkin habis
restructuring, business as usual, tidak boleh terulang lagi. Setelah restrukturisasi
ini kita harus disiplin dengan business model yang kita punya. Perbaikan SOP
dan kepemimpinan, tidak mungkin yang namanya pemimpin yang bagus tanpa SOP,
akhirnya apa? Akhirnya pemimpinnya jadi korup karena berkuasa penuh,” ujar
Erick dalam video Instagram yang diunggah Rabu, 28 Juni 2022.
Lebih lanjut Erick
menyebutkan, tak hanya SOP yang diperlukan namun juga karakter kepemimpinan
yang baik. Sebab itu ia melakukan kolaborasi dengan beberapa pihak seperti KPK
dan Kejaksaan Agung dalam melakukan bersih-bersih BUMN.
“Lalu SOP yang bagus tapi
tidak ada kepemimpinan juga percuma. Nah itulah kenapa kita waktu itu bicara
mensinergikan dengan KPK dan Kejaksaan adalah business proces, kalua dulu di Garuda
pembelian pesawat itu ya sekedar beli, tidak ada business plan,” imbuhnya.
Baca juga: Peduli Seni dan Budaya, Erick Thohir Ingin Kota Tua hingga Bandara Jadi Panggung Seniman Lokal
Kedepannya, Erick berharap dapat menjadikan perusahaan BUMN khususnya Garuda Indonesia yang terlibat kasus korupsi agar lebih profesional, transparan, dan akuntabel. Tak hanya