Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan panggung bagi seniman lokal di bandara.
Erick Thohir pun menginginkan bandara Indonesia menjadi etalase kebudayaan, kesenian dan musik Indonesia yang bisa dipertontonkan ke turis lokal maupun asing.
Erick mengatakan sudah ada beberapa bandara yang menerapkan hal ini, seperti bandara Soekarno-Hatta, bandara Ngurah Rai Bali, dan bandara Yogyakarta.
Baca Juga: Gelar Pertunjukan Seni, Erick Thohir Ingin Bandara Jadi Etalase Kebudayaan
"Terus kita dorong airport kita menjadi etalase kebudayaan, kesenian dan musik Indonesia. Hari ini festival budaya sudah mulai bergulir di Airport di Soekarno - Hatta, setelah sebelumnya di Bali dan Jogjakarta dengan frekuensi yang akan ditingkatkan 3-4 kali dalam sebulan. Selain itu juga akan menambah pemasukan bagi pelaku seni sehingga kesejahteraannya meningkat," ujar Erick Thohir.
Hal ini Erick sampaikan usai menyaksikan parade budaya “Langgam Pancarona, Dahayu Nusantara" di Bandara Soekarno-Hatta.
Dalam parade budaya tersebut, para seniman menghadirkan beberapa tari tradisional, seperti Tari Maumere dari Papua, Tari Sigeh Pengunten dari Lampung, Tari Kancet Papatai dari Kalimantan Timur, Tari Topeng dan alat musik Angklung Mang Udjo dari Jawa Barat, Tari Kipas Pakarena dari Sulawesi Selatan dan Tari Cakalele dari Maluku.
Sementara itu, diketahui bahwa aktivitas bandara sudah mulai kembali normal pasca pandemi Covid-19. Di Bandara Ngurah Rai, Bali, wisatawan nusantara yang datang naik 70 persen dan mancanegara bertambah 30 persen.
Baca Juga: Dorong Pop Culture Maju, Erick Thohir: Jangan Lupakan Fondasi Seni Tradisional
Lalu, di Bandara Soetta, rata-rata jumlah pergerakan penumpang pada Juni 2022 mencapai 120.000 orang/hari atau meningkat dibandingkan Desember 2021 yang sekitar 80.000 orang/hari.
