Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan kekesalannya karena banyak
produk asing yang dijual di e-commerce Indonesia. Erick menilai platform pasar
digital di Indonesia lebih didominasi oleh produk asing dibanding produk asli
Indonesia.
Baca juga: Berhasil Tegakkan Hukum, Pengamat Politik: Erick Thohir Bawa Tradisi Baru di BUMN
Selain itu, Erick juga geram melihat banyaknya pinjaman
online ilegal yang sering melakukan penipuan di Indonesia. Pinjaman yang
berkedok pendanaan tersebut sering dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung
jawab.
"Kita bicara e-commerce, barangnya asing. Itu realita.
Fintech bukannya bagus malah tempat penipuan pinjol," ujar Erick Thohir
saat mengisi Kuliah Umum di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Selasa,
21 Juni 2022.
Padahal menurut Erick, ekonomi digital di Indonesia memiliki
potensi besar hingga tembus Rp1.736 triliun. Ia juga memaparkan bahwa ekonomi
digital didominasi oleh sektor e-commerce pada 2025 mendatang melalui penjualan
produk lokal.
Erick juga menyebutkan bahwa hasil riset Southeast Asia
e-Conomy Report 2020, pasar ekonomi digital Indonesia pada tahun 2025 diproyeksi
berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 10%.
Baca juga: \Menteri BUMN Erick Thohir Dorong Indonesia Punya Ekosistem Ekonomi Sendiri
Terlebih data tersebut juga didukung oleh sumber dari Startup Indonesia, di mana jumlah mobile connections mencapai 345,3 juta atau 125,6% dari total penduduk.
Mantan bos Inter Milan tersebut juga menyebut bahwa
disrupsi digital yang dihadapi bangs ini bukan hanya sebagai tantangan
melainkan juga peluang untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.