Menteri BUMN Erick Thohir mendapat persembahan puisi dari mahasiswa
jurusan Sastra Indonesia Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Abdul Rahman
Oka. Puisi berjudul ‘Terima Kasih Erick Thohir’ tersebut dibuatnya sebagai
wujud kekaguman pada sang Menteri.
Selain itu, Oka juga menilai kinerja Erick Thohir sangat
baik selama memimpin BUMN sehingga berhasil menorehkan banyak prestasi.
Baca juga: Bocorkan Prinsip Hidupnya, Erick Thohir: Kepintaran Tanpa AKHLAK Adalah Tipu Daya
Mahasiswa Unair Tulis Puisi Untuk Erick Thohir
Oka berkesempatan membacakan karyanya langsung di hadapan
Erick Thohir saat Erick menjadi pembicara dalam seminar yang digelar Unair. Menurut
Oka, puisi ini adalah persembahan bagi Erick Thohir karena telah berkontribusi
pada negara.
“Intinya pada puisi itu bahwasanya Pak Erick Thohir memiliki
jasa terhadap negara melalui BUMN yang beliau pegang,” tutur Oka.
Oka menyebut dirinya terinspirasi dari kinerja dan prestasi
yang diraih Erick Thohir. Jiwa kepemimpinan Erick juga dinilai luar biasa oleh
mahasiswa tersebut.
“Yang saya lihat dari jejak beliau secara kinerja dan
leadership sudah sangat bagus dan berhasil. Beliau mampu menangani setiap
problematika,” kata dia
Baca juga: Bangun Fasilitas Umum di Sumsel, Warga Ucapkan Terima Kasih kepada Erick Thohir
Puisi Terima Kasih Erick Thohir
Terima kasih Pak Menteri.
Untuk Bapak Erick Thohir
Siang malam engkau tak kenal lelah merawat BUMN, kunjungan
sana kunjungan sini, hanya untuk kemajuan Ibu Pertiwi.
Bukan hanya pujian yang engkau cari, tapi memastikan bahwa
pendapatan Negara aman terkendali.
Engkau tidak hanya pandai menghasilkan pundi-pundi untuk
negeri, engkau juga terbukti piawai ketika dipercaya mengorkestrai Asian Games.
Mengubah wajah BUMN bukan perkara mudah, di tangan Bapak
BUMN menjadi lembaga dengan peningkatan signifikan.
Sosok seperti Bapak-lah yang menginspirasi kami untuk
mengenal lebih jauh apa itu integritas.
Pengabdian memang tidak bisa diukur dari persoalan materi,
tapi engkau berhasil memberi pesan kepada kami bahwa BUMN memang seharusnya
untuk negeri.
Dari engkau kami belajar, bahwa mencintai Indonesia berarti
bekerja sepenuh hati dan melebih-duhulukan kepentingan bersama daripada
kepentingan pribadi.