Aktivitas Gunung Anak Krakatau meningkat dari level II atau waspada menjadi level III atau siaga. BMKG melakukan Konferensi Pers terkait perkembangan erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda serta potensi yang ditimbulkan dari erupsi tersebut.
Masyarakat Perlu Waspada Tsunami
Dengan meningkatnya aktivitas Gunung Anak Krakatau tersebut,
maka Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat untuk waspada terhadap
potensi gelombang tinggi atau tsunami khususnya di malam hari.
"Dengan meningkatnya level aktivitas Gunung Anak
Krakatau dari level II menjadi level III, maka masyarakat diminta untuk waspada
terhadap potensi gelombang tinggi atau tsunami, terutama di malam hari sesuai
info yang disampaikan BMKG," kata Dwikorita dalam konferensi pers virtual
di akun YouTube Info BMKG, Senin (25/4/2022).
Tidak Ada Aktivitas di Radius 5 KM
Selain itu, Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono menambahkan
bahwa aktivitas dalam radius 5km dari pusat kawah harus ditiadakan. Hal
tersebut untuk menghindari jika terjadi lontaran erupsi yang mencapai ke radius
tersebut.
“Rekomendasi yang diberikan adalah di Radius 5km dari pusat kawah tidak ada kegiatan karena memang dikhawatirkan jika ada lontaran dari erupsi bisa mencapai radius tersebut” Ujar Eko Budi,
Baca juga: Jadwal dan Syarat Pendaftaran PKN STAN 2022, Ditutup 30 April 2022
Masyarakat Diminta Jangan Terpancing Isu
Dalam konferensi virtual tersebut, Dwikorita juga meminta
masyarakat untuk tidak terpancing isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Informasi
yang benar hanya bersumber dari PVMBG-Badan Geologi, BMKG, serta BPBD setempat.
"Terakhir masyarakat diminta untuk tidak terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab, mohon pastikan info hanya bersumber dari PVMBG, Badan Geologi dan BMKG, serta BPBD setempat," pungkas Dwikorita.