Sosok dan Fakta Ibu Muda Diperkosa 4 Pria di Riau, Bayi 2 Bulan Dibanting Pelaku Hingga Tewas

Sosok dan Fakta Ibu Muda Diperkosa 4 Pria di Riau, Bayi 2 Bulan Dibanting Pelaku Hingga Tewas

Alpandi Pinem
2021-12-07 18:37:51
Sosok dan Fakta Ibu Muda Diperkosa 4 Pria di Riau, Bayi 2 Bulan Dibanting Pelaku Hingga Tewas
Sosok dan Fakta Ibu Muda Diperkosa 4 Pria di Riau (Sumber Foto: Int).

Aksi bejat dilakukan oleh sejumlah pria kepada seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Tambusai Timur, Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Dia diperkosa berulang kali sejak September-Oktober 2021 di rumahnya.

Sosok Ibu Muda Diperkosa 4 Pria di Riau


Adapun sosok seorang ibu rumah tangga tersebuy berinisial Z yang masih berusia 19 tahun merupakan warga Kecamatan Tambusai Timur, Kabupaten Rokan Hulu, Riau.

Dimana, Z sempat mencoba merahasiakan peristiwa pemerkosaan yang dialami secara beruntun itu kepada keluarga termasuk suaminya, hal itu karena karena pelaku mengancam akan membunuh keluarganya.

Baca Juga: Kronologi Lengkap Novia Widyasari Rahayu yang Nekat Bunuh Diri, Berawal dari Diperkosa Pacar

Diperkosa  Oleh 4 Pria Secera Bergilir


Ibu rumah tangga berinisial Z (19) ini diperkosa sejak September-Oktober 2021 di rumahnya. Kejadian berulang kali saat suami pergi kerja. Keempat pelaku yakni DK, AT, ML dan ZM.

"Kalau diperkosa oleh DK ada 3 kali, di springbed, sofa sama hotel. Lalu si AT dan ML 2 kali (di rumah), sekali di belakang kuburan," kata korban, Senin (6/12/2021).

Korban Diancam Akan Dibunuh


Korban mengaku sangat ketakutan hingga akhirnya hanya bisa pasrah meski diperkosa berulang kali. Hal itu karena pelaku selalu mengancam dengan pisau akan membunuh korban dan anak-anaknya jika melaporkan kejadian itu.

"Dia mengancam pakai pisau, mau bunuh saya dan anak saya," ujarnya.

Tak hanya di rumah, korban juga mengaku pernah diperkosa DK di kantor organisasi kepemudaan di depan rumahnya.

"Mereka mengancam terus pakai pisau. Pakai senjata api juga ngancam terus, ZM juga saya diperkosa di kantor depan rumah, dipaksa," katanya gemetar.

Setiap usai melakukan perbuatannya, pelaku selalu mengancam akan membunuh korban dan anaknya jika korban berani buka suara.

"Saya ditodong, tangan kanan dia pegang pisau. Dia bilang mau bunuh saya dan anak saya jika lapor ke suami saya," kata Z.

Tak hanya pelaku DK, korban juga mengaku diperkosa teman-teman DK yang lain. Kejadian itu dialami di dekat kuburan, di gubuk kebun, di kantor ormas, disekap dihotel dan uangnya dirampas.

Baca Juga: Terungkap, Awal Mula Kasus Tiga Anak Diperkosa Ayahnya di Luwu Timur, Mengeluh Sakit di Bagian Kelamin

Bayi 2 Bulan Dibanting Pelaku Hingga Tewas


Namun hal yang lebih teragis yakni, anak korban berusia 2 tahun juga dihempas oleh pelaku DK ke ranjang. Sejak dihempas, DK mengalami sakit-sakitan hingga meninggal dunia.

"Anak saya ditarik tangannya sama DK, dihempaskan ke kasur dan kejang-kejang. Saya tidak tahu mau ngapain, langsung dipaksa berhubungan badan," ungkapnya.

Baca Juga: Ini Sosok Ibu Tiga Anak yang Diperkosa di Luwu Timur oleh Ayahnya Sendiri

Satu Pelaku Ditangkap


Kapolres Rokan Hulu AKBP Wimpiyanto juga mengatakan bahwa satu terduga pelaku pemerkosaan yang telah ditangkap

"Dari keterangan korban waktu di-BAP tidak ada menyebutkan bayinya dibanting. Bayi pada saat datang ke kantor dalam keadaan sehat, bayi meninggal baru 2 minggu lalu. Sudah kita tanya juga dengan orang desa dan orang kesehatan di sana kematian bayi itu karena masuk angin," katanya.

Lebih lanjut Wimpiyanto mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah menerima laporan dugaan pemerkosaan ini pada Oktober lalu. Berkas perkara dengan tersangka DK telah dilimpahkan ke Kejaksaan.

"Pihak kepolisian sudah menerima laporan kejadian pada 2 Oktober 2021, sesuai dengan LP 27/10/2021. Setelah menerima laporan tersebut penyidik melakukan gelar perkara, termasuk mengumpulkan alat-alat bukti berupa meminta keterangan beberapa saksi. Berkas dari persoalan tersebut, sudah ditangani Kanit Reskrim Polsek Tambusai Utara, berkas sudah kita sampaikan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Rohul pada 11 November 2021," katanya.


Share :