Mengenal Bahaya Omicron, Varian Baru Covid-19, 500 Persen Lebih Cepat Menular dan Menakutkan dari Delta


">


">


">

Mengenal Bahaya Omicron, Varian Baru Covid-19, 500 Persen Lebih Cepat Menular dan Menakutkan dari Delta

Alpandi Pinem
2021-11-28 20:20:26
Mengenal Bahaya Omicron, Varian Baru Covid-19, 500 Persen Lebih Cepat Menular dan Menakutkan dari Delta
Mengenal Bahaya Omicron, Varian Baru Covid-19 (Sumber Foto: Int).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan varian baru virus corona B.1.1.529 yang bernama Omicron.

Penasihat Teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove, mengatakan virus baru ini pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan. Ia menambahkan, varian Omicron memiliki jumlah mutasi yang besar dan mengkhawatirkan karena dapat berpengaruh pada perilaku virus.

"Yang kita ketahui sekarang adalah varian ini memiliki jumlah mutasi yang besar. Dan yang dikhawatirkan adalah ketika varian memiliki banyak mutasi itu dapat berpengaruh pada cara virus berperilaku," ujar Maria dalam sebuah video yang dipublikasikan akun Twitter resmi WHO, Jumat (26/11/2021).

Maria juga mengumumkan bahwa WHO telah mengklasifikasikan varian B.1.1.529 sebagai varian yang menjadi perhatian atau variant of concern.

Baca Juga: Bahaya Omicron, Varian Baru Covid-19 Menular 5 Kali Lebih Cepat !

Beikut ini virus corona baru Omicron, yang dilansir Correcto.id dari berbagai sumber.

1. Ditemukan Sejak awal November


Omicron pertama kali dideteksi pada 23 November di Botswana, Afrika Selatan, dari hasil pemeriksaan spesimen yang diambil pada 9 November. Kemudian, pada 24 November, para ilmuan di Afrika Selatan mengumumkannya secara global.

Sebelum diberi nama omicron, varian tersebut diberi kode B.1.1.529 dan diketahui memiliki jumlah mutasi lebih banyak dibandingkan varian Delta dari India dan varian Beta yang juga ditemukan di Afrika Selatan pada tahun lalu.

Para ilmuan memperkirakan, mutasi itu muncul akibat terjadinya lonjakan infeksi di negara tersebut. Kasus positif Covid-19 di Afrika Selatan dilaporkan telah meningkat sepuluh kali lipat sejak awal November. Perkiraan sementara, varian tersebut bermutasi sekitar 30 sel kunci protein spike.

2. Omicron Ditetapkan Sebagai Variant Of Concern (VOC)


Varian virus ini pertama terdeteksi oleh ahli di Afrika Selatan melalui genomic sequencing adalah pada 14-16 November 2021, kemudian dilaporkan kepada WHO 24 November 2021. Sebelumnya varian baru ini disebut sebagai B.1.1.529, akan tetapi pada Jumat (26/11/2021) WHO mengelompokkan varian baru ini dalam Variant of Concern (VoC) dengan sebutan Omicron. 

Nama yang merupakan alpabet Yunani digunakan untuk melabeli varian-varian virus corona yang mengkhawatirkan demi meminimalisasi penyebutan virus yang merujuk pada wilayah ditemukannya. Dijadikan sebagai VoC, salah satunya karena kemampuan mutasi yang mengkhawatirkan dari varian Omicron ini. Alasan lain adalah adanya bukti awal yang menunjukkan meningkatnya risiko terinfeksi ulang bagi seseorang yang pernah terpapar varian ini.

Baca Juga: Mengenal Wabah Virus Marburg, Penyakit Ganas dan Rawan Jadi Epidemi dengan Tingkat Kematian yang Tinggi

3. 500 Persen Lebih Cepat Menular 


WHO menuangkan peringatan tersebut dalam WHO’s Technical Advisory Group on SARS-CoV-2 Virus Evolution (TAG-VE). Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan bahwa berdasar data-data awal yang tersedia, varian itu memiliki kecepatan transmisi 500 kali lipat dibandingkan varian orisinal Wuhan. 

"Sebagai perbandingan, varian Delta punya kecepatan 100 kali dari varian asli Wuhan,” kata Dicky kemarin (27/11/2021).

4. Lebih Menakutkan dari Jenis Delta


Para ahli mengatakan sangat mencemaskan varian Omicron yang muncul ini, sebab disebut-sebut lebih ‘ganas’ dibandingkan varian lain yang sudah ada.Sebelumnya varian Delta memicu lonjakan Covid-19 di Amerika Serikat (AS) dan membantu mendorong lonjakan di seluruh Eropa. Satu dokumen dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menunjukkan varian Delta sama menularnya dengan cacar air.

Dr. Ashish Jha, dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Brown, mengatakan ketika para ahli melihat varian lain, biasanya dibutuhkan beberapa bulan agar strain tersebut menjadi dominan, dengan kata lain, jenis virus yang paling umum menyebar di satu area.

“Yang ini menjadi dominan dengan sangat cepat di Afrika Selatan di wilayah di mana ia ditemukan. Dalam hitungan hari hingga minggu dibandingkan dengan bulan,” kata Jha.

“Sekarang, jumlah kasus di Afrika Selatan cukup rendah, jadi bisa juga karena alasan lain, bukan hanya karena lebih mudah menular. Tetapi kecepatannya benar-benar tidak seperti yang pernah kita lihat sebelumnya. “

Pejabat WHO juga mengatakan dalam pernyataan bahwa bukti awal menunjukkan Omicron juga menimbulkan risiko infeksi ulang yang lebih tinggi, dibandingkan dengan varian kekhawatiran lainnya.

Baca Juga: Wajib Tahu! Vaksin Jadi Solusi Cegah Kemunculan Virus Varian Baru

5. Omicron Masih Akan Diteliti


Para peniliti hingga kini masih membutuhkan waktu beberapa minggu untuk benar-benar memahami apakah ada perubahan dalam tingkat penularan, tingkat keparahan, atau implikasi terhadap vaksin, tes, dan vaksin pada Omicron ini.

6. Masih Bisa Terdeteksi PCR


WHO menerangkan sebagai perbandingan, varian Delta hanya miliki 2 mutasi spike protein namun varian baru ini miliki 32 spike protein. Selain itu, varian ini memiliki kemiripan dengan varian Lambda dan Beta yang terkenal memiliki kemampuan untuk melawan (escape) imunitas yang telah terbentuk.

"Dikhawatirkan varian ini tidak hanya miliki tingkat transmissibility yang lebih tinggi atau cepat menyebar, tetapi juga dapat melewati sistem imunitas dan perlindungan terhadap sistem imunitas. Selain itu, dibutuhkan kurang lebih 2 minggu untuk dapat memastikan dampak varian baru terhadap vaksin berbasis mRNA, meski demikian alat PCR ada saat ini masih dapat mendeteksi varian tersebut," paparnya.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30