Baru-baru ini media sosila dihebohkan dengan sebuah video penyiksaan seorang anak panti asuhan di Malang secara ramai-ramai yang dilakukan oleh teman-temannya sendiri. Bahkan anak yang telah mengalami tindakan kekerasan tersebut telah melaporkan kejadian ke Polresta Malang Kota.
Baca Juga: Video detik-detik Anak Panti Asuhan di Kota Malang Disiksa Hingga Dicabuli
Awal Mula Anak Panti Asuhan Kota Malang Dianiaya Hingga Dicabuli
Adapun awal mula kejadian dari Juru Bicara Kuasa Hukum anak panti asuhan di Kota Malang, Leo Angga Permana, ia mengatakan korban masih mengenakan seragam sekolah saat dianiaya.
Dimana, sebelum kejadian tersebut, anak panti asuhan di Malang itu diajak untuk berkeliling menggunakan sepeda motor. Kemudian, setelah beberapa saat, korban diajak untuk pergi ke kediaman pelaku yang kabarnya berada di Blimbing, Malang.
Bahkan dari pernyataannya, korban mengaku ia sempat menerima tindakan ancaman dengan menggunakan pisau. Pelaku diduga mengancam korban dengan menggunakan pisau jika tidak menuruti permintaan dirinya.
Anak panti asuhan Malang itu bukan hanya disiksa ramai-ramai, ia juga menerima tindakan pencabulan. Siswa itu dikroyok oleh sejumlah orang setelah mendapatkan perlakuan kekerasan seksual.
"Ketika persetubuhan itu, korban diikat dengan selendang. Kemudian disiksa juga," ucapnya.
Baca Juga: Ini video Pengakuan Korban Pelecehan Seksual UNRI, Mengaku Dicium Paksa hingga Difitnah
Korban Fitnah Suami Beristri
Adapun anak panti asuha Malang tersebut diduga sebagai korban fitnah menyudutkan korban dengan menuduh korban yang membujuknya melakukan persetubuhan.
"Yang masih menjadi pertanyaan kami bagaimana bisa istri pelaku datang bersama 8 teman korban. Jadi korban gak tahu, yang jelas korban hanya tahu istrinya gedor gedor pintu. Kemudian dibukakan, si pelaku bilang bahwa korban lah yang mengajaknya berhubungan intim. Jadi dia disudutkan," bebernya.
Kemudian korban dibawa delapan temannya ke perumahan sepi di Kota Malang. Di tempat itu, korban dipersekusi atau dianiaya beramai ramai hingga korban tak berdaya.
"Informasi yang kami terima, pelaku ini semuanya sering pakai dobel L. Mungkin awalnya mereka ingin menguasai harta korban. Mereka kan masih anak anak, pelaku ini rata rata usia SMP, ada yang gak tamat sekolah," tandasnya.
Baca Juga: Awal Mula Mahasiswa UNRI Alami Pelecehan Seksual dari Dekan FISIP saat Bimbingan Skripsi
Berikut Video Anak Panti Asuhan Kota Malang Dianiaya Hingga Dicabuli