Sidang Paripurna DPR RI untuk menetapkan Panglima TNI yang baru yakni Jenderal Andika Perkasa diwarnai kegaduhan usai Ketua DPR Puan Maharani tak menggubris interupsi dari Politisi PKS Fahmi Alaydroes.
Puan Maharani Abaikan Intrupsi Politisi PKS
Interupsi terjadi setelah rapat paripurna menyetujui Andika sebagai Panglima TNI. Seorang anggota dewan yaitu anggota DPR Fraksi PKS Fahmi Alaydroes mengajukan interupsi saat Puan membacakan kata penutup rapat paripurna.
"Interupsi, saya minta waktu pimpinan, interupsi. Pimpinan saya A-432 pimpinan," kata Fahmi yang meminta interupsi berulang kali.
Namun, Puan nampak mengabaikan permintaan tersebut. Ia terus membacakan kata penutup meski Fahmi terus meminta interupsi.
"Dengan demikian selesailah rapat paripurna dewan pimpinan hari ini. Selaku pimpinan rapat kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat para anggota dewan dan hadirin sekalian atas ketekunan dan kesabarannya dalam mengikuti rapat paripurna dewan hari ini dengan seizin anggota dewan perkenankan kami menutup rapat paripurna," ucap Puan menutup rapat.
Fahmi Alaydroes Sindir Puan Gimana Mau jadi Capres'
Tak terima interupsinya dicuekin, politisi PKS itu pun lantas melontarkan sindiran kepada Puan Maharani.
“Gimana mau jadi capres,” ujarnya.
Terkait hal itu, Fahmi Alaydrus, mengungkapkan alasannya menyindir keinginan Ketua DPR Puan Maharani menjadi calon presiden (capres) 2024 saat interupsinya diabaikan dalam Rapat Paripurna DPR pada Senin (8/11/2021).
Menurutnya, pernyataan tersebut terlontar spontan setelah materi interupsi yang sudah disiapkan dan hendak disampaikan di Rapat Paripurna DPR diabaikan oleh Puan.
"Ya itu mengalir begitu saja, karena rencana yang ingin saya sampaikan sudah saya siapkan dan sengaja di momen Rapat Paripurna yang sekarang, karena berkaitan erat dengan pengesahan panglima," ucap Fahmi.
Ia pun menyampaikan langkahnya menyindir Puan soal capres merupakan bentuk protes karena keinginannya menyampaikan interupsi diabaikan.
"Tapi kesempatan itu begitu saja, tidak diizinkan, maka saya sampaikan protes seperti yang teman-teman sampaikan," kata Fahmi.
Fahmi Alaydroes Meminta Maaf
Fahmi mengaku sudah meminta maaf terkait hal tersebut, termasuk ke Fraksi PDIP.
"Tetapi hal itu sudah selesai tadi, dengan teman-teman PDIP tadi, saya juga sudah meminta maaf tetapi tentu saja ini menjadi pelajaran besar, terutama buat pimpinan DPR untuk menghargai dan menjamin hak konstitusi saya sebagai anggota dewan," ucapnya.
Penasaran dengan fakta Fahmi Alaydroes? Berikut Correcto.id rangkumkan profil dan biodata Fahmi Alaydroes.
Berdasarkan laman dari dpr.go.id dan beberapa sumber lainnya. Diketahui anggota dewan tersebut adalah Dr H Fahmi Alaydroes MM Med yang merupakan anggota fraksi Partai Keadilan Sejahtera.
Fahmi Alaydroes terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024 setelah memperoleh 67.677 suara.
Selain seorang politikus, Fahmi Alaydroes juga anggota pembina Yayasan Profesi Terpadu Nurul Fikri. Fahmi Alaydroes juga seorang Ketua Umum Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia.
Biodata Fahmi Alaydroes
Nama Lengkap : | Dr. H. FAHMI ALAYDROES, M.M., Med. |
Tempat Lahir/Tgl Lahir : | Jakarta 26 Januari 1962 |
Umur: | 59 |
Agama: | Islam |
Dapil: | Jawa Barat V |
Komisi : | X - Pendidikan, Kepemudaan, Olahraga, Perpustakaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif |
Istri: | Nailly Mohammad Thalib |
Anak: | 4 Laki-laki dan 2 Perempuan |
Facebook : | DR.H. Fahmy Alaydroes, MM,Med |
Twitter: Instagram-: | @fahmyalaydroes sahabatfahmy |