Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membantah dengan keras kabar yang menyebutkan ada hutang tersembunyi dari China untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Arya menegaskan bahwa itu adalah hoaks.
Baca juga: Arya Sinulingga Dukung Menteri Erick Thohir soal Ivermectin: Jangan Diplintir
Arya Sinulingga Bantah
Beredar kabar miring di media yang menyebutkan bahwa dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ada hutang tersembunyi dari China. Menanggapi kabar tersebut, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membantah kabar tidak benar tersebut.
"Berita di salah satu media ini hoaks ya benar dan Tendensius. Tidak ada sama sekali hutang tersembunyi dari China untuk Proyek Kereta Cepat. Karena semua tercatat di PKLN Bank Indonesia,"kata Arya Sinulingga seperti dikutip Sabtu 16 Oktober 2021.
Arya Sinulingga Minta Berita Dikoreksi
Arya sekali lagi menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar adanya, karena apa yang telah dirancang telah dilakukan dengan transparan, artinya tidak ada yang disembunyikan. Sebab tu Arya menilai kabar tersebut sangat tendensius. Arya meminta media yang memuat kabar tersebut memperbaiki berita yang dimuat dan meminta maaf atas kesalahan yang dibuat.
"Jadi berita yang dibuat oleh salah satu media yang mengatakan bahwa ada hutang tersembunyi dari China untuk proyek Kereta Cepat, itu benar-benar Hoaks dan Tendensius. Kami berharap media tersebut bisa memperbaikinya dan meminta maaf, karena tidak punya data sama sekali mengenai ini," tegasnya.
Baca juga: Berkat Program Makmur Erick Thohir, Penghasilan Petani Jagung Naik, Ini Kata Arya Sinulingga
Mengenal Proyek Kereta Cepat
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung adalah proyek yang sedang dikerjakan oleh pemerintah dengan beberapa pihak. Proyek ini digarap oleh konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC). Perusahaan ini adalah perusahaan gabungan Indonesia dan China. Porsinya, 60% dari KCIC milik PSBI (Indonesia), sisanya 40 persen adalah milik gabungan perusahaan China.
Adapun perusahaan-perusahaan tersebut adalah perusahaan gabungan Beijing Yawan dari China. Perusahaan dari Indonesia diantaranya adalah gabungan BUMN, seperti PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), isinya adalah PT KAI, PT Wijaya Karya, PT Jasa Marga, dan PTPN VIII.