Penghasilan petani jagung di Desa Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar) meningkat pasca menikuti program Makmur PT Pupuk Indonesia (Persero) yang digagas Menteri BUMN, Erick Thohir.
Atas keberhasilan itu, Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengajak petani yang berada di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat bergabung dalam program Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat) yang diluncurkan pada Agustus 2021 lalu.
Baca Juga: Erick Thohir Sebut BUMN Berkontribusi Rp375 Triliun Kepada Negara Selama Pandemi
"Ini program dari Kementerian BUMN dan Pupuk Indonesia untuk mensejahterakan petani. Di mana ada jaminan asuransi, ada jaminan ketersediaan pupuk, dan sebagainya," kata Arya, Sabtu (9/10/2021).
Arya menuturkan, melalui program Makmur pemerintah memberikan ekosistem lengkap yang bertujuan meningkatkan produktivitas hingga penghasilan petani.
Ekosistem yang dimaksud, menghubungkan petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, ketersediaan pupuk non subsidi, dan offtaker.
Baca Juga: Erick Thohir Trending Topic karena Satukan Pelindo, Ini Buktinya
"Di Sumatera Barat ini, kita lihat potensi tanaman jagungnya besar dan kawan-kawan Pupuk Indonesia sudah memiliki potensi sampai 3.000 hektare dan kita berharap ini bisa terlaksanakan," tutur Arya.
Terpisah, salah satu petani jagung sekaligus Ketua Kelompok Tani Maju Bersama Syariah bernama Satria mengatakan, bahwa produktivitas jagung yang ditanamnya mengalami peningkatan menjadi sekitar 9 ton per hektar setelah bergabung pada program Makmur.
Satria mengaku, sebelum bergabung program Makmur, produktivitas komoditas jagung yang ditanamnya hanya sekitar 6 ton per hektar.
"Kami bersyukur atas program pemerintah, berupa program Makmur. Sebelumnya kami bergabung hasil kami jauh di bawah standar, setelah kami mengikuti program Makmur kami telah panen dua kali dan panen kami meningkat per hektar 9 ton sampai 10 ton," ujar Satria.
Dia pun berharap peningkatan produktivitas komoditas jagung ini menjadi daya tarik bagi petani lainnya untuk bergabung pada program Makmur.
SVP Transformasi Bisnis PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) M. Yusra juga menuturkan, produktivitas petani jagung meningkat drastis dari yang sebelumnya hanya sekitar 6 ton per hektare, bahkan ada yang sama sekali tidak berbuah.
"Ini kita ingin tingkatkan, yang sudah ikut program Makmur alhamdulillah nampak 1 pohon itu 3 tongkol, sebelumnya ada yang tidak berbuah dan menjadi malas tanam. Setelah ikut program bisa 2 tongkol sudah berhasil," ujar Yusra.
Baca Juga: Erick Thohir dan Gubernur Bali Bahas Pembangunan KEK Kesehatan
Yusra melanjutkan, dirinya dan timnya akan terus memperluas pelaksanaan program Makmur di wilayah Sumatera Barat.
"Saya melihat antusias warga di sini untuk budidaya jagung luar biasa, sekarang sudah berduyun-duyun warga yang daftar program Makmur. Potensinya 6.600 hektare di Tigo Nagari. Produktivitas mereka selama ini 6 ton per hektar, itu maksimum," tambahnya.