Lembaga privasi asal Rusia bernama Russian Privacy Affairs yang baru-baru ini dirilis melaporkan sebanyak 1,5 miliar data pengguna Facebook bocor dan dijual di internet.
Berdasarkan keterangan lembaga tersebut, data miliaran pengguna Facebook itu dilelang di forum hacker yang biasa digunakan untuk kegiatan jual beli data, saat jaringan Facebook mengalami gangguan pada Selasa (5/10/2021) lalu.
Baca Juga: Ini Tanggapan Mark Zuckerberg Rugi Rp 99 Trilun Setelah Facebook Mengalami Down
Mereka menuturkan, data-data pengguna yang bocor konon mencakup nama pengguna, alamat rumah, alamat e-mail, dan nomor telepon.
Namun, laporan itu belum dapat dipastikan akurat atau tidak. Yang jelas, seorang pembeli yang membayar 5.000 dollar AS atau sekitar Rp71 juta ke penjual data tersebut mengeklaim bahwa penjual itu adalah penipu.
Hal itu dikatakan karena si pembali mengaku tidak mendapatkan data apa pun setelah ia membayar sejumlah uang ke si penjual, yang mengeklaim punya data 1,5 miliar pengguna Facebook tersebut.
Baca Juga: Pendiri Facebook Sumbangkan Hartanya Senilai Rp18.6 M ke Lembaga Yahudi di AS
Hingga saat ini, belum dapat dipastikan juga apakah kebocoran data ini, jika memang benar bocor, berhubungan dengan insiden tumbangnya layanan Facebook, WhatsApp, dan Instagram di seluruh dunia beberapa hari lalu.
Walaupun belum dapat dipastikan kebenarannya, alangkah baiknya pengguna Facebook harus tetap waspada dan melakukan sejumlah hal terkait keamanan akun mereka. Sebab, apabila informasi tadi akurat, ini merupakan kebocoran data terbesar yang pernah ada saat ini.