Meski zaman sudah terbilang modern, namun kepopuleran tokoh-tokoh wayang hingga saat ini masih terbilang masih terbilang tinggi. Pasalnya, masih banyak orang-orang ingin mengenal tokoh-tokoh wayang beserta ceritanya.
Nah, kali ini akan membahas tokoh wayang Batara Wisnu. Bagi kamu yang ingin mengenal lebih jauh tokoh wayang ini, langsung saja simak berikut ini.
Baca Juga: Mengenal Werkudara, Tokoh Wayang yang Dikenal Memiliki Hati yang Baik
Batara Wisnu merupakan anak dari pasangan Sang Hyang Manikmaya dan Dewi Umayi. Anak dari raja Tribuana ini memiliki lima saudara, yaitu Batara Sambo, Batara Brahma, Batara Indra, Batara Bayu, dan Batara Kala.
Fisik Batara Wisnu yang hitam itu dinilai simbol keabadian. Dalam mitologi Jawa, Batara Wisnu juga menjadi Dewa Keadilan dan Kesejahteraan.
Baca Juga: Sudah Tahu? Ini Jenis-jenis Wayang yang Populer di Indonesia
Sebagai seorang dewa, Batara Wisnu beberapa kali memerangi musuhnya dengan menjelma sebagai sosok lain. Ketika berhadapan dengan raksasa Hargragiwa yang mencuri kitab Weda, dia menjelma sebagai Matswa (ikan). Ketika berhadapan dengan Prabu Hiranyakasipu, dia menjadi Narasingha (manusia berkepala harimau). Tidak hanya berubah wujub, Batara Wisnu juga bisa menghidupkan orang mati.
Cerita Kelahiran Batara Wisnu
Cerita kelahiran memiliki gelar Sri Maharaja Budakresana ini terbilang tidak biasa. Pasalnya, ketika dewa ini lahir, bumi terasa bergetar, sampai sampai betara guru pun jatuh terpelanting. Beranjak dewasa, bathara wisnu memiliki 3 istri yaitu dewi setyabama, putri hyang pancaresi, dan hyang wisnu bisa tiwikrama, menjadi raksasa yang sangat besar dan memiiki senjata cakra yang sangat sakti.
Baca Juga: Kesaktian 5 Tokoh Wayang Kulit yang Terkenal, Nomor 4 dan 5 Paling Gak Disangka
Memiliki Sifat yang Tegas, Ikhlas, Pemaaf
Sang hyang wisnu digambarkan sebagai seorang yang bermata jaitan, bermuka agak dongkak, berhidung mancung, bergaruda membelakang dan bersunting waderan. Bathara wisnu memiliki sifat yang tegas, ikhlas, pemaaf, tanpa pamrih dan dapat memberi semua kehidupan kepada mahluknya