Mengenal Tradisi Buang Anak dari Jawa yang Sampat Ingin Dilakukan Parto Patrio

Mengenal Tradisi Buang Anak dari Jawa yang Sampat Ingin Dilakukan Parto Patrio

Alpandi Pinem
2021-10-05 19:11:36
Mengenal Tradisi Buang Anak dari Jawa yang Sampat Ingin Dilakukan Parto Patrio
Baru-baru ini Komedian Parto Patrio membuat pengakuan yang mengejutkan saat diundang menjadi bintang tamu untuk podcast keluarga Anang Hermansyah. Dimana, dia mengaku pernah membuang anak-anaknya sesaat setelah mereka lahir. (Sumber Foto: Int).


Baru-baru ini Komedian Parto Patrio membuat pengakuan yang mengejutkan saat diundang menjadi bintang tamu untuk podcast keluarga Anang Hermansyah. Dimana, dia mengaku pernah membuang anak-anaknya sesaat setelah mereka lahir.

Hal itu dilakukan Parto lantaran dua orang anaknya memiliki Weton atau hari kelahiran yang sama dengannya. Dengan kesamaan Weton tersebut, komedian berusia 60 tahun itu mengaku khawatir akan ditimpa malapetaka di dalam satu keluarga.

"Saya buang. Gue orang Jawa, kita pegang adat Jawa. Anak gue nomor 2 itu lahir Senin pon, saya juga Senin pon," kata Parto Patrio saat berbincang dengan Anang Hermansyah di kanal YouTube Ngobrol Asix, dikutip dari Suara.com, Minggu (3/10/2021).

"Dalam adat Jawa itu tidak boleh sama, pasti ada yang kalah sakit atau meninggal. Mau percaya atau tidak," ujarnya.

Baca Juga: Sosok dan Profil Amanda Caesa yang Pernah Dibuang Sang Ayah Parto Patrio Perkara Weton

Makna Tradisi Buang Anak


Adapun tradisi ini dilakukan pada seorang anak yang baru lahir jika dia memiliki weton yang sama dengan anggota keluarga lainnya. Misalnya si anak lahir pada hari Rabu Pon, ternyata hari kelahiran itu sama dengan sang ayah, maka ritual “membuang anak” dilaksanakan. Kenapa harus ada ritual itu? Kepercayaan yang mengakar adalah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di masa yang akan datang.

Tapi ritual membuang anak ini bukan membuang anak seperti membuang benda mati, tentu tidak. Tradisi ini dilakukan dengan cara seolah-olah 'membuang' anak kepada saudara atau keluarga saat anak itu lahir.

Baca Juga: 8 Potret Cantik Mutiara Hazle, Sinematografer yang Bagikan Foto Kedekatannya dengan Bio One

Dimana, ketika sudah beberapa lama, anak itu kemudian diambil kembali oleh orang tuanya dengan memberikan mahar berupa uang kepada saudara atau keluarga yang mengambil anak tersebut.

Tak hanya itu saja, bahkan ada beberapa cara lain melakukan tradisi buang anak yang cukup berbeda di beberapa daerah. Yakni salah satunya menempatkan anak di tempat tertentu, seperti pojokan rumah. Siapapun yang menemukan anak tersebut akan menjadi pengasuh si anak.

Dimana, jika anak tersebut berjenis kelamin laki-laki, maka si pengasuh akan mengurus anak tersebut hingga khitan dan diambil oleh orang tua kandungnya. Makana serupa juga dengan tradisi buang anak yang dilakukan oleh Parto, sang orang tua harus memberikan sesuatu kepada si pengasuh.

Baca Juga: Awal Mula Ramai Serangan Drone di Jakarta, Kolaborasi Brand Lokal M231 dengan Boy William

Bahkan ada juga yang percaya bahwa jika anak yang akan dibuang adalah perempuan maka si pengasuh yang menemukannya akan mengurusnya hingga menikah.  Tapi, ada juga masyarakat Jawa yang tak mempercayai mitos hingga tradisi buang anak tersebut.

Maka dari itu, mereka juga akan memilih untuk tak melakukan tradisi tersebut meski terdapat weton anak yang sama dengan anggota keluarga lainnya.


Share :

HEADLINE  

Ini Deretan Pengusaha Sukses Suka Bangun Masjid

 by Ramadhan Subekti

April 01, 2025 13:00:00


Prabowo, Titiek dan Didit : Maaf Lahir dan Batin

 by Ramadhan Subekti

March 31, 2025 10:00:00


Prabowo dan Gibran Akan Salat ID di Masjid Istiqlal

 by Ramadhan Subekti

March 31, 2025 01:00:00


Azizah-Arhan Nonton Timnas Indonesia, Andre Rosiade Dikerjai

 by Dimarirenal

March 26, 2025 15:10:00