Film Yuni yang merupakan karya dari sutradara Kamila Andini berhasil meraih Platform Prize di Toronto International Film Festival 2021, atau TIFF 2021. Berikut sinopsisnya.
Kabar baik tersebut diungkapkan oleh akun Instagram, @fourcoloursfilms milik Fourcolours Films pada Minggu 19 September 2021.
Baca Juga: Ini 5 Film Populer di Viu Lengkap Sinopsis, The Penthouse 3 hingga Lovers of the Red Sky
Sebagai seorang sutradara, Kamila Andini yang kini berusia 35 tahun itu, mengaku tidak mempercayai bahwa film karyanya yang mengusung cerita seorang tokoh perempuan dapat memenangkan Toronto International Film Festival 2021.
Meski begitu, anak dari sutradara ternama, Garin Nugroho, kemenangan film Yuni di Toronto International Film Festival 2021 atau TIFF 2021 menjadi sebuah harapan bagi perempuan Indonesia.
Soal ide cerita, Kamila Andini terinspirasi dari pembantunya yang pamit untuk pulang kampung dengan alasan menikah dan beberapa cerita serupa dari kisah-kisah perempuan lainnya.
Sinopsis film Yuni
Dalam film Yuni, menceritakan tentang seorang gadis pintar dengan mimpi yang besar untuk menempuh pendidikan yang tinggi bernama Yuni yang diperankan secara memukau oleh Arawinda Kirana.
Sayangnya, saat impian tersebut tengah diusahakan, datanglah seorang pria yang ingin melamar. Sayangnya, lamaran pria yang tidak dikenal itu ditolak oleh Yuni dan menjadi bahan gunjingan para tetangga.
Soal alasan, Yuni tetap ingin melanjutkan mimpinya meraih pendidikan yang tinggi.
Lamaran kedua datang dari pria yang sama. Dengan penuh keyakinan, Yuni kembali menolak lamaran itu.
Tiba-tiba, Yuni yang telah menolak lamaran kedua dari pria yang sama terjebak mitos dalam masyarakat.
Baca Juga: Ini 5 Film Indonesia yang Bisa Kamu Tonton di Netflix, Dari Geez & Ann hingga A Perfect Fit
Mitos itu mengatakan, tidak akan menikah seorang perempuan jika telah menolak dua kali lamaran seorang pria.
Tantangan datang, saat Yuni bertemu dengan teman masa kecilnya dan seorang guru yang menjadi guru favoritnya di sekolah.
Lalu, dapatkah Yuni keluar dari jebakan mitos tersebut?