Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan kabar seorang dosen IAIN Kediri telah melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswinya. Hal itu terjadi saat korban mengikuti bimbingan skripsi.
Saat itu, mahasiswi tersebut merasa curiga saat diminta untuk datang ke rumah oknum dosen yang diketahui sebagai Kaprodi sekaligus dosen pembimbing skripsi.
Meskipun rasa curiga mulai muncul, namun mahasiswi ini mencoba berprasangka baik mengingat pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di masa pandemi terbatas. Mahasiswi ini pun diminta untuk datang ke rumah oknum dosen tersebut untuk melaksanakan bimbingan skripsi.
Baca Juga: Cerita Korban Pencabulan oleh Oknum Polantas di Pontianak
Diketahui dari postingan Instagram @changeorg_id, salah satu alumni IAIN Kediri yang juga menjadi salah satu pembuat petisi, mengungkapkan awal mula kejadiannya.
"Gini kejadiannnya, ia diminta datang oleh dosen untuk bimbingan skripsi dirumahnya. Anehnya ia diminta harus datang sendirian. Ia cerita kalau di sanalah pelecehan terjadi", tulisnya.
Bahkan, mahasiswi tersebut sempat bersuara, namun diduga ia dibungkam dan diminta diam oleh pihak Rektorat
Baca Juga: Awal Mula Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen IAIN Kediri ke Mahasiswi saat Bimbingan Skripsi
Buat Petisi
Atas kejadian tersebut, muncul petisi 'Keadilan Bagi Korban Pelecehan' yang diunggah di laman petisi change.org, mereka tergabung kedalam Peduli Perempuan ditujukan kepada Kapolres Kediri.
Dimana, mereka menuntut dosen yang menjadi pelaku pelecehan seksual tersebut untuk dihukum. Mereka juga mengatakan pihak kampus sedang menangani kasusnya secara internal, tetapi dosen tersebut masih aktif mengajar. Meski katanya sudah dicopot dari jabatan.
Baca Juga: Penting! Ini 5 Hal yang Wajib Kamu Lakukan Jika Melihat Pelecehan Seksual
Tak hanya dihukum, para alumni IAIN Kediri ini juga meminta agar Rektor IAIN Kediri dan Menteri Agama memecat terduga pelaku dari jabatannya sebagai dosen di IAIN Kediri.
Dalam postingan petisi tersebut, alumni IAIN Kediri yang menjadi salah satu pembuat petisi, mengatakan bahwa juniornya diminta untuk diam oleh pihak kampus setelah ia dilecehkan oleh seorang dosen.
"Juniorku, mahasiswi IAIN Kediri, diminta diam oleh pihak kampus setelah ia dilecehkan oleh seorang dosen", tulisnya.