Seorang siswi sekolah menengah pertama (SMP) asal Sumatera Utara jadi korban pemerkosaan pria berinisial R yang dikenalnya dari media sosial Instagram selama satu bulan.
Bahkan korban yang masih usia 14 tahun itu, diperkosa 2 sampai 3 orang. Saat melancarkan aksinya, pelaku memberi korban minuman air putih dalam botol tanpa merek. Saat melancarkan aksinya, pelaku memberi korban minuman air putih dalam botol tanpa merek.
Baca Juga: Bejat! Seorang Kakek Perkosa Gadis Disabilitas Hingga Hamil
Kronologi Kejadian
Adapun kronologis kejadian diterangkan Kuasa hukum korban, Indra Kesuma Damanik, yakni pada Sabtu (28/8/2021) sore sekitar pukul 17.00 WIB. Korban sedang mengerjakan tugas sekolah di salah satu rumah rekannya di kawasan Medan Tuntungan.
Saat itu dia dihubungi seorang pria yang dikenal melalui aplikasi Instagram. Pelaku menanyakan dimana korban berada. Sekitar 10 menit kemudian, pelaku tiba dan langsung mengajak NS pergi.
Saat itu pelaku beralasan membawa korban jalan-jalan keliling Kota. Namun di dalam perjalanan korban menanyakan tujuan pasti kemana dirinya akan dibawa pergi karena sudah berkendara selama dua jam.
Kemudian, pelaku terus mengalihkan pembicaraan dengan mengajak NS bercanda. Sekitar dua jam berlalu mereka berkendara menggunakan Honda Scoopy, pelaku menawarkan minuman botol tanpa merk.
Pelaku kemudian menyodorkan air yang diduga sudah diberikan obat penenang karena warna air yang sedikit keruh namun botol masih terlihat bening hanya merk yang sudah dilepas.
Korban sempat curiga melihat isi air yang sudah keruh tak langsung meminum. Namun saat itu pelaku terus membujuk dengan alasan nanti korban kehausan apabila tidak minum karena sepanjang perjalanan belum ada minum. NS pun langsung meminum minuman yang diambil oleh pelaku dari depan dashbor motornya. Namun tak lama kemudian ia merasa kepalanya pusing dan tubuhnya lemas.
Pada saat itu pelaku membawa NS ke sebuah rumah yang diduga berada di Desa Laudendang, Kecamatan Percut Sei Tuan sekitar pukul 19.00 WIB. Korban yang lemas pun sempat menanyakan lokasi mereka dimana. Pelaku menjawab bahwa sedang berada di rumahnya.
Baca Juga: Gara-gara Kebanyakan Nonton Film Porno, Seorang Remaja di Aceh Tega Hamili Kakak Sampai Melahirkan
Jumlah Pelaku
Pada saat kejadian, korban melihat ada beberapa pria di dalam rumah tersebut. Saat kembali ditanya, pelaku menyebutkan kalau mereka adalah abangnya. Disitu korban yang lemas dan tak berdaya diajak ke dalam kamar dan mulai kehilangan kesadaran diri.
"Habis diminumnya itu, dia enggak sadar. Makanya dia juga bilang sempat melihat ada beberapa laki-laki di dalam rumah tersebut," kata Indra Kesuma Damanik, saat ditemui di Polrestabes Medan, Jumat (10/9/2021).
Setelah sekitar tengah malam korban sempat terbangun dan melihat pelaku menindihnya disaksikan oleh pria lain yang menurut pelaku adalah abangnya. Saat itu pria tersebut sedang memegang ponsel yang dicurigai sedang merekam kebejatan pelaku yang diduga sedang memperkosanya.
"Disitu dia lihat ada laki-laki lain pegang ponsel seperti merekam waktu si pelaku menindih tanpa busana," lanjutnya.
Kemudian, NS sadar diri keesokan harinya, Minggu sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu korban yang masih lemas mengaku dibangunkan oleh pelaku dan disuruh mandi. Disaat itulah korban merasaka menjadi korban pemerkosaan lantaran pakaian yang ia gunakan sudah berantakan.
Saat buang air kecil merasakan ada cairan darah dan lendir yang diduga sperma pelaku yang melekat di celana dalamnya. Kemudian, korban yang panik tak jadi mandi karena merasa curiga.
Setelah keluar dari kamar mandi pelaku pun membawa korban keluar rumah ke sebuah kafe untuk makan. Pelaku mengajak korban makan yang diperkirakan lokasinya tak jauh dari rumah pelaku. Namun ia menolak makan karena merasa tubuhnya kurang sehat.
Namun pelaku pun mengajak NS ke sebuah penginapan yang tak diketahui lokasinya. Disitu mereka tiba di hotel dan sudah ada seorang laki-laki merupakan teman pelaku berada di dalam kamar hotel.
Bahkan korban dan pelaku sempat berfoto di dalam hotel tersebut dengan pose pelaku memeluk korban dan baru diketahui belakangan kalau foto tersebut di upload ke Instagram Story milik pelaku dan di-tag ke akun Instagram korban.
Kemudian, berselang beberapa menit teman pelaku pergi keluar dan langsung mengunci pintu. Disitu pelaku diduga melakukan aksi bejatnya kembali disaat korban belum sepenuhnya sadar.
Pada keesokan harinya, Senin (30/8/2021), teman korban yang sebelumnya ada di hotel datang kembali dan memberitahukan kalau korban sudah viral dimana-mana. Disitu mereka langsung keluar dari hotel berboncengan tiga ke sebuah tempat makan.
Baca Juga: Fakta-fakta Gadis 16 Tahun Diperkosa Secara Bergilir Oleh 17 Pemuda
Korban Hampir Dipukul Pelaku
Pada saat itu pelaku menurunkan korban dipinggir sungai dan menyuruh korban pulang naik angkot. Namun, karena tak mengetahui lokasi, korban memohon kepada pelaku agar ia diantar kerumahnya. Namun pelaku menolak dan hampir memukul NS menggunakan helm yang digunakannya.
"Dibentak-bentak dia. Mau dipukul juga pakai helm karena enggak mau disuruh naik angkot,".
Namun, saat melihat korban menangis, pelaku menyuruh korban menghubungi temannya untuk menjemput ke lokasi yang berada di pinggir sungai. Disitu korban menghubungi temannya yang kebetulan kenal juga dengan pelaku.
Ia lantas mengirimkan kordinat lokasi melalui pesan WhatsApp melalui hp milik pelaku. Tak lama berselang temannya laki-laki berinisial TH, sekaligus tetangga pelaku menjemput dan membawanya pergi dari pinggir sungai tersebut.
Namun, bukannya diantar kerumahnya, TH juga menurunkan NS di Jalan Tuar, Kecamatan Medan Amplas untuk selanjutnya diantar oleh temannya, D. Si TH ini mungkin takut terlibat makanya diturunkan kerumah kawan yang lain,".
Akibat peristiwa tersebut, saat ini korban sempat mengalami kerugian karena ponsel milik korban diambil pelaku. Selain itu pelaku juga mengambil perhiasan yang terpasang di telinganya.
Namun ponsel milik NS berhasil diambil kembali setelah mengetahui ke orangtuanya kalau ponselnya diambil oleh R. Saat itu juga mereka pergi ke rumah pelaku yang berada di Jalan Jatian, Gang Pono, Kelurahan Laut Dendang, Kecamatan Percut Sei Tuan untuk mengambil hp milik NS.
Disitu ia belum mengaku ke orang tuanya kalau menjadi korban kekerasan seksual. Ia baru memberitahukan kepada orang tuanya usai sesampainya di rumah.
Atas peristiwa tersebut mereka melaporkan ke Polrestabes Medan dengan Nomor Laporan LP/B/1766/1X/2021/SPKT/POLRESTABES MEDAN/ POLDA SUMATERA UTARA pertanggal 10 September 2021.
"Sekarang tinggal nunggu hasil visum," ucapnya.