Muhammad Rosul seorang mantan pekerja kantoran di Jakarta banting stir menjadi seorang peternak bebek yang sukses di Yogyakarta. Kini, omsetnya ratusan juta. Berikut sosok dan faktanya.
Pria asli, Sleman, Yogyakarta ini memilih menjadi peternak bebek di kampung halamannya karena jenuh dengan kehidupan Jakarta.
Stres dengan rutinitas
Sebagai mantan pekerja kantoran di Jakarta, Rosul sapaan Muhammad Rosul mengaku stres dengan rutinitasnya sebagai seorang pekerja kantoran yang selalu berpakaian rapi dan harus rela bermacet-macetan di jalanan.
Modal nekat
Dalam memulai bisnis barunya sebagai peternak bebek, Rosul mengaku hanya bermodalkan nekat dengan membuat kandang dan diisi oleh 1.200 ekor bebek. Sayangnya, berjalan tidak terlalu mulus lantaran bebek-bebek miliknya tidak terlalu produktif memproduksi telur.
Dianggap produk premium
Menurut Muhammad Rosul, produk telur bebek dianggap premium karena dijual perbutir. Berbeda dengan telur ayam yang dijual per kilogram. Ditambah, Yogyakarta yang terkenal dengan gudegnya juga menggunakan telur asin yang berasal dari telur bebek hasil ternaknya sebagai teman makan.
Tidak hanya itu, telur bebek juga dapat dicampur sebagai bahan untuk jamu yang sangat menyehatkan tubuh.
Beromset ratusan juta
Selama membangun usaha peternakan bebek, Muhammad Rosul mengalami naik turun dan tidak selalu berjalan dengan mulus.
Kini, bebek-bebek miliknya mampu memproduksi telur sebanyak 55 ribu butir dalam seminggu. Jadi, dalam sebulan telur bebek hasil ternak bebek milik Muhammad Rosul itu mampu memproduksi 200 ribu butir telur selama sebulan, dengan omset ratusan juta rupiah.