Gua Maria Sendang Ratu Kenya sering dinamai Gua Sendang Growong yang berada di Paroki Santo Ignasius Danan, Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah memiliki cerita mistis cukup melegenda. Pasalnya, gua itu dulunya dipercaya sarang makhluk halus yang mengganggu warga setempat.
Menurut cerita salah satu umat paroki yang sudah sepuh, dahulu ada orang yang mencari rumput di daerah itu akan sakit-sakitan dan hewan yang memakan rumput biasanya mati. Sebelum dijadikan tempat ziarah Bunda Maria, gua ini dikenal angker, karena diyakini sebagai tempat tinggal Setan Besil.
Baca Juga: Cerita Mistis di TPU Rancacili Bandung, Penghuni Pernah Borong Dagangan Penjual Sate
Akibat meresahkan, sejumlah umat Katolik setempat yang dipimpin oleh Petrus Suhirman, seorang atekis yang tinggal di Dusun Ngampohan memutuskan untuk mengusir makhluk gaib itu.
Makhluk gaib itu diusir dengan doa Novena Sembilan Hari. Mereka berdoa selama sembilan hari berturut-turut pada jam yang sama dan dengan cara yang sama pula.
Selama berlangsungnya berdoa mereka mengenakan rosario, gambar Bunda Maria dan obor berbentuk salib dengan lima buah sumbu yang menyala. Obor itu melambangkan penderitaan Tuhan Yesus di Kayu Salib. Gambar Bunda Maria dilukis di selembar kertas padalarang.
Doa Rosario Sembilan Hari itu berawal pada tanggal 22 April 1957 di rumah Petrus Suhirman di Dusun Ngampohan pada pukul 19.00 WIB. Mereka berarak menuju Dhanyangan Growong dengan urutan gambar Bunda Maria, obor, para calon baptis, umat yang telah dibaptis dan Petrus Suhirman sebagai pemimpin.
Setibanya di gua, mereka memanjatkan doa dengan ujub untuk mengusir makhluk halus. Para peserta juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan doa spontan. Seusai doa, mereka kembali berarak sambil berdoa Rosario menuju kediaman Petrus Suhirman.
Baca Juga: Cerita Mistis di Gedung Pancasila Pasuruan, Konon Dihuni Hantu Cantik Namun Mukanya Hilang Setengah
Acara doa berakhir sekitar pukul 21.00 WIB. Sejak hari pertama hingga hari keenam, tidak terjadi keanehan selama mereka berdoa. Namun pada hari ketujuh, mereka menyaksikan suatu mukjizat. Ketika mereka sedang berdoa, tiba-tiba muncul bola api sebesar periuk dari dalam sebatang pohon unut yang bergerak cepat meninggalkan Dhanyangan Growong menuju ke arah selatan dan barat.
Seketika itu juga terdengar suara jerit tangis dan rintihan misterius berkali-kali aduh panas, ayo lunga (aduh panasnya, ayo pergi).