PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) berhasil kantongi laba bersih 2,39 triliun rupiah. Hal tersebut berhasil dicapai BNI pada kuartal satu, tahun 2021
Salah satu bank plat merah Indonesia BNI berhasil raup laba bersih 2,39 triliun rupiah. Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menjelaskan keuntungan dari laba bersih tersebut didapat dari perolehan laba itu dengan rasio kecukupan pencadangan atau coverage ratio ditetapkan pada level 200,5%, lebih tinggi dari posisi akhir tahun 2020 yang sebesar 182,4%.
Baca juga: Wah, BUMN Pertamina Kantongi Laba Bersih Rp 35,8 T di 2019 Loh!
BNI membentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang tinggi sebesar Rp 4,81 triliun. Nilai itu meningkat 127,7% diatas CKPN Kuartal 1 Tahun 2020 yang sebesar Rp 2,11 triliun.
Royke menerangkan bahwa BNI terus berusaha di situasi cukup sulit, tren penurunan suku bunga kredit sedang terjadi. Namun BNI terus berupaya hingga akhirnya membaik dari 4,5% di akhir tahun 2020 yang lalu menjadi 4,9%.
"Di tengah tren penurunan suku bunga kredit untuk mendorong perekonomian nasional, perseroan berupaya untuk memastikan pertumbuhan DPK yang sehat dalam rangka menjaga marjin bunga bersih (net interest margin). Pada kuartal pertama 2021, perseroan membukukan NIM yang membaik dari 4,5% di akhir tahun 2020 yang lalu menjadi 4,9%," papar Royke dalam konferensi pers kinerja BNI kuartal pertama 2021 pada Senin 26 April 2021.
Direktur Keuangan BNI Novita Widya menerangkan bahwa Pencapaian ini antara lain dikontribusikan dari recurring fee yang mencapai Rp 2,91 triliun atau tumbuh 9,4% dari posisi yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan recurring fee berasal dari komisi atas jasa transaksi perbankan seperti layanan cash management dan trade finance bagi segmen bisnis, serta layanan ATM, mobile banking, dan layanan elektronis atau e-channel lainnya di segmen ritel.
"Salah satu fokus utama kebijakan manajemen perseroan saat ini adalah adanya pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Oleh karena itu beragam langkah telah disiapkan demi mewujudkan kinerja yang berkelanjutan tersebut, yaitu antara lain menetapkan target kinerja yang berbasiskan profitabilitas, dan tidak hanya menekankan pada pertumbuhan aset semata," jelas Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini.