Wah, BUMN Pertamina Kantongi Laba Bersih Rp 35,8 T di 2019 Loh!

Wah, BUMN Pertamina Kantongi Laba Bersih Rp 35,8 T di 2019 Loh!

Yuli Nopiyanti
2020-06-29 08:29:08
 Wah, BUMN Pertamina Kantongi Laba Bersih Rp 35,8 T di 2019 Loh!
Gedung PT Pertamina. Kementerian BUMN Pertamina Kantongi Laba Bersih Rp 35,8 T di 2019 (Foto:Dok.Pertamina)

Anak perusah BUMN PT Pertamina (Persero) pada tahun 2019 mencatat perolehan laba bersih perseroan  sebesar USD 2,53 miliar atau setara Rp 35,8 triliun.

"Dengan dinamika dan tantangan bisnis selama 2019, kami bersyukur Pertamina dapat menorehkan berbagai pencapaian dan mempertahankan laba bersih stabil, sama dengan tahun sebelumnya," kata VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman.

Bahkan tak hanya itu saja pemegang saham juga memutuskan untuk setoran dividen tunai sebesar Rp8,5 triliun. Dividen ini meningkat 7 persen dibandingkan setoran dividen tahun lalu yang sebesar Rp7,95 triliun.

Menurut Fajriyah, total pendapatan usaha Pertamina tahun 2019 tercatat sebesar USD54,58 miliar dengan aset USD67,08 miliar. Beberapa hal yang mempengaruhi kinerja sektor migas seperti nilai harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) yang masih cukup tinggi di level USD 62 per barel dan kurs yang cenderung menguat di kisaran Rp 14.146.

Baca Juga: BUMN Peduli Lingkungan, PLN Raih 5 Proper Emas dan 16 Proper Hijau dari Kementrian Lingkungan Hidup

Namun tak hanya itu saja bahkan pencapaian kinerja keuangan ini juga dipengaruhi oleh sejumlah pencapaian penting yang didukung oleh peningkatan kinerja operasi, serta efisiensi dari berbagai inisiatif dan langkah terobosan yang dilakukan untuk mewujudkan pencapaian visi perusahaan menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia.


Diketahui bhawa berdasarkan data pada Laporan Tahunan 2019, Pertamina terus mewujudkan ketahanan energi nasional, dimulai dari survey seismik yang masif untuk menemukan cadangan migas baru yang diharapkan sebagai giant discovery bagi Indonesia.

Selanjutnya, meskipun tanpa major akuisisi, Pertamina mampu mempertahankan produksi migasnya pada tahun 2019 melalui kegiatan operasional yang intensif yaitu pengeboran 322 sumur pengembangan, 14 sumur eksplorasi dan melakukan 751 kegiatan workover, serta 13.683 well services.

“Saat ini, Pertamina telah memiliki lapangan migas yang yang tersebar di 13 negara di benua Asia, Afrika, Amerika, dan Eropa. Dari lapangan tersebut, kami berharap dapat mendukung aspirasi Pemerintah mencapai 1 juta BOPD dan 4 ribu MMSCFD di tahun 2024,”tutur Fajriyah.

Namun tak hanya itu saja pasalnya, untuk mendukung ketahanan ekonomi negara, pada tahun 2019, menurut Fariyah, Pertamina juga mencatat capaian penting dengan adanya penurunan nilai impor crude sebesar 35 persen dan produk sebesar 11 persen. Langkah ini dapat menghemat devisa sebesar Rp7,3 Miliar atau Rp109 Triliun.

Bahkan diketahui bahwa sejak awal tahun 2019, Pertamina juga telah menghentikan impor Solar dan Avtur pada Februari dan Maret. Bahkan, saat ini Pertamina mencatat volume penjualan Avtur di pasar luar negeri yang terus meningkat mencapai 754 ribu KL dan melayani airline domestik dan international di 40 bandara dari 20 negara.

“Untuk menekan impor migas, Pertamina juga terus melanjutkan komitmen implementasi B30 lebih cepat pada November 2019, yang target pada Januari 2020,”imbuh Fajriyah.

Tak hanya itu saja bahkan Fajriyah juga menambahkan, bahwa Pertamina juga terus memperluas akses pelayanan energi untuk menjangkau seluruh pelosok negeri. Sampai dengan akhir 2019 Pertamina berhasil menyelesaikan 161 titik BBM satu harga yang tersebar di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) di seluruh Indonesia. Angka ini pun melebihi target yang ditetapkan Pemerintah dan berdampak semakin banyak masyarakat di wilayah 3T yang dapat menikmati harga BBM yang sama dengan daerah lainnya.


Untuk memperluas jangkauan layanan, Pertamina pun membangun 48 Pertashop dan 253 km tambahan jaringan pipa gas, sehingga saat ini mencapai lebih dari 10.000 KM jaringan pipa gas terpanjang di Asia Tenggara untuk penyediaan gas industri & hampir 400.000 Jargas sambungan rumah tangga yang meningkat 22 persendari tahun 2018. 

Baca Juga: Prestasi ANTAM di Tahun 2020: Dari 4 Penghargaan Proper Hijau hingga Masuk 10 Perusahaan ASEAN Asset Class

Tak lupa ya gaes, pembangunan 21 lokasi storage TBBM, 8 Lokasi storage Avtur dan 2 Kapal General Purpose pun dijalankan untuk memastikan kehandalan supply dan distribusi BBM di seluruh Indonesia.

Bahkan tak ahnya itu saja pada pertengahan 2019 juga pertamina telah menuntaskan Proyeksi Langit Biru Cilacap (PLBC) sehingga dapat meningkatkan kualitas produk BBM dari standar Euro 2 menjadi Euro 4, dan dengan volume produksi yang naik dari 1 juta barel menjadi 1,6 juta barel per bulan.

“Dengan kinerja operasional dan keuangan yang baik, Pertamina menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam daftar Fortune Global 500 dan berada di peringkat 175 atau naik 78 tingkat dari sebelumnya di peringkat 253. Posisi ini akan menjadi kebanggaan bagi Pertamina dan Indonesia,” pungkasnya.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30