Selain bendera dan falsafah, lagu kebangsaan merupakan salah satu bentuk wujud eksistensi sebuah negara. Di Indonesia, lagu Indonesia Raya merupakan simbol pemersatu dan rasa nasionalisme masyarakat Indonesia.
Di berbagai acara kenegaraan, termasuk saat upacara pengibaran bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia selalu dinyanyikan. Bahkan, hal ini turut tertuang dalam peraturan tertinggi di Indonesia pada Undang-Undang (UU) No. 24 Tahun 2009.
Apalagi menjelang Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) yang ke-76, lagu Indonesia Raya biasa dinyanyikan untuk upacara kenaikan bendera. Berikut ini sejarah lagu Indoenesia Raya dan Liriknya.
Baca Juga: 50 Link Twibbon HUT RI ke 76 Tahun Lengkap Cara Download yang Wajib Kamu Coba
Berikut Sejarah Lagu Indonesia Raya.
Lagu Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan negara Indonesia yang diciptakan pada tahun 1928. Pencipta Lagu Indonesia Raya adalah Wage Rudolf Soepratman. Lagu itu pertama kali dikumandangkan saat dilakukan Kongres Pemuda pada 28 Oktober 1928 di Jakarta. Hari itu kemudian diperingati sebagai Sumpah Pemuda setiap tahunnya. Lagu Indonesia Raya memiliki tiga stanza.
Dilansir daru buku C. Hutabarat yang berjudul 'Meluruskan Sejarah dan Riwayat Hidup Wage Rudolf Soepratman', ada hal berkesan di balik pembuatan lagu Indonesia Raya oleh W.R Soepratman. Ide penulisan ini bermula saat dirinya membaca tulisan di majalah terbitan Solo, Jawa Tengah, bernama Timbul.
Dimana dalam buku tersebut tertulis "Alangkah baiknya jika ada seorang pemuda Indonesia yang dapat menciptakan lagu kebangsaan, karena bangsa-bangsa lain sudah memiliki lagu kebangsaan mereka sendiri."
Dalam buku tersebut W.R Soepratman termotivasi dan mulai menulis teks lagu Indonesia Raya. Lagu Indonesia Raya lahir pada pertengahan tahun 1928 dan pertama kali diperdengarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 tepatnya di Kongres Pemuda Indonesia II.
Karena makna mendalam yang seakan menyihir semangat bangsa Indonesia, saat itu diputuskan lagu Indonesia Raya menjadi lagu kebangsaan Indonesia dan merupakan lagu resmi Indonesia yang wajib dinyanyikan saat upacara penting.
Kemudian pada 1944, dibentuk Panitia Lagu Kebangsaan Indonesia yang diketuai oleh Soekarno dan anggotanya Ki Hajar Dewantara, Achiar, Sudibyo, Darmawidjaja hingga Mr. Oetojo. Pada 8 September 1944 diputusan beberapa hal yaitu:
1. Apabila lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan satu kuplet saja, maka ulangannya dinyanyikan dua kali. Jika dinyanyikan tiga kuplet maka ulangannya dinyanyikan satu kali, tetapi kuplet yang ketiga ulangannya dilagukan dua kali.
2. Saat mengibarkan bendera Merah Putih, lagu Kebangsaan Indonesia Raya harus diperdengarkan dengan ukuran cepat 104. Ketika sedang berbaris, dipakailah menurut keperluan cepat 1-2-120.
3. Perkataan "semua" diganti dengan "sem'wanya". Not ditambah "do".
4. Perkataan "refein" diganti dengan "ulangan".
Karena populernya, Belanda khawatir bahwa lagu Indonesia Raya akan meningkatkan semangat bangsa Indonesia untuk merdeka. Maka dari itu, pemerintahan Hindia Belanda melarang rakyat Indonesia untuk menyanyikan lagu tersebut.
Kemudian, setlah Jepang menduduki Indonesia, lagu ini diizinkan kembali dinyanyikan pada rapat dan upacara-upacara resmi. Bahkan diperdengarkan usai Presiden Soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Baca Juga: HUT Kemerdekaan RI ke 76, Ini 8 Tempat Bersejarah yang Wajib Kamu Tahu
Lirik lagu 'Indonesia Raya' Tiga Stanza:
Lirik Lagu Indonesia Raya dan Chordnya Ciptaan WR Soepratman
I
Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Di sanalah aku berdiri,
Jadi pandu ibuku.
Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu.
Hiduplah tanahku,
Hiduplah neg'riku,
Bangsaku, Rakyatku, semuanya,
Bangunlah jiwanya,
Bangunlah badannya,
Untuk Indonesia Raya.
II
Indonesia, tanah yang mulia,
Tanah kita yang kaya,
Di sanalah aku berdiri,
Untuk s'lama-lamanya.
Indonesia, tanah pusaka,
P'saka kita semuanya,
Marilah kita mendoa,
Indonesia bahagia.
Suburlah tanahnya,
Suburlah jiwanya,
Bangsanya, Rakyatnya, semuanya,
Sadarlah hatinya,
Sadarlah budinya,
Untuk Indonesia Raya.
III
Indonesia, tanah yang suci,
Tanah kita yang sakti,
Di sanalah aku berdiri,
N'jaga ibu sejati.
Indonesia, tanah berseri,
Tanah yang aku sayangi,
Marilah kita berjanji,
Indonesia abadi.
S'lamatlah rakyatnya,
S'lamatlah putranya,
Pulaunya, lautnya, semuanya,
Majulah Neg'rinya,
Majulah pandunya,
Untuk Indonesia Raya.
Reff:
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg'riku yang kucinta
Indonesia Raya, Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya