Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Suku Baduy dalam sidang MPR RI tahun 2021 pada Senin 16 Agustus 2021. Berikut penjelasan mengenai Suku Baduy yang masih menjalankan konsep nenek moyang.
Suku baduy sendiri, merupakan suku asal Provinsi Banten, tepatnya di Kabupaten Lebak.
Baca Juga: Sidang Tahunan MPR, Jokowi Pakai Pakaian Adat Suku Baduy dan Ma’ruf Amin Pakai Baju Adat Mandar
Asal nama Baduy
Dilansir dari berbagai sumber, nama Baduy sendiri, berasal dari pemberian dari para peneliti Belanda yang menyamakan dengan kelompok Arab Badawi yang suka berpindah-pindah atau nomaden.
Kemungkinan, pemberian nama Baduy pada suku asal Provinsi Banten ini, karena wilayah tersebut terletak di bagian utara Sungai Baduy dan Gunung Baduy.
Dikenal sebagai Urang Kanakes
Suku Baduy, juga dikenal sebagai Urang Kanakes atau Orang Kanaees yang merupakan kelompok etnis masyarakat adat suku Banten yang terletak di Kabupaten Lebak.
Saat ini, jumlah populasi Suku Baduy sekitar 26.000 orang yang terbagi dalam Suku Baduy Luar dan Suku Baduy Dalam.
Perbedaan mencolok antara Suku Baduy Dalam dan Suku Baduy Luar adalah, Suku Baduy Dalam masih menjalankan konsep nenek moyang secara mutlak.
Sehingga, dalam keseharianya, terdapat hukum adat yang memiliki banyak pantangan yang wajib dihindari.
Baca Juga: Ini Makna Baju Adat Suku Baduy yang Dipakai Oleh Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR
Suku Baduy Dalam, sama sekali tidak mengenal teknologi dan kemajuan zaman di luar tempat tinggal mereka.
Sedangkan, Suku Baduy Luar, meski tidak menggunakan listrik dalam kesehariannya, namun mereka masih mengenali teknologi.
Persamaan antara Suku Baduy Dalam dan Suku Baduy Luar adalah, sama-sama tidak menggunakan alat transportasi dan memilih untuk berjalan kaki tanpa alas kaki untuk mencapai suatu tempat dan menggunakan pemberian alam untuk memenuhi semua kebutuhan hidupnya.