Papeda telah dikenal sebagai salah satu sajian khas dari Papua. Sajian tersebut merupakan bubur yang terbuat dari sagu dan biasanya dinikmati dengan sayur serta lauk-pauk. Papeda bentuknya menyerupai gel atau pasta.
Papeda dikenal luas dalam tradisi masyarakat adat Sentani dan Abrab di Danau Sentani dan Arso, serta Manokwari dan hadir pada acara-acara adat yang penting.
Baca Juga: Resep Lengkap Cara Membuat Soto Kuning, Makanan Khas Bogor Favorit Presiden Joko Widodo
Papeda disantap dengan menggunakan sepasang sumpit atau dua garpu khusus, Caranya yaitu dengan menggulung-gulung hingga bubur papeda melingkari sumpit atau garpu, kemudian diletakkan di piring dan disantap bersama kuah kuning. Karena teksturnya yang lembut membuat papeda tak perlu dikunyah, dan dapat langsung diseruput maupun ditelan.
Tidak hanya lezat dan unik, papeda juga memiliki manfaat kesehatan, dalam jurnal sejarah.com menyebutkan dalam dalam 100 gram sagu, terkandung kalori sebesar 209 kkal, protein 0,3 gram, karbohidrat 51,6 gram, lemak 0,2 gram, kalsium 27 miligram, fosfor 13 miligram, dan zat besi 0,6 miligram. Selain itu di dalam Tepung Sagu juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,01 miligram dan vitamin C 0 miligram.
Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Pempek Ikan Belida, Makanan Khas Palembang Kesukaan Puan Maharani
Berdasarkan kandungan-kandungan tersebut, sagu kehadiran manfaatnya sebagai sumber utama karbohidrat atau pangan pokok, mengatasi pengerasan pada pembuluh darah, mengatasi sakit pada ulu hati, dan perut kembung.
Mengonsumsi Papeda secara rutin dipercaya mampu membersihkan paru-paru dari flek. Karena itu, papeda bungkus yang sudah menginap beberapa hari sering dikonsumsi oleh mereka yang akan menjalani tes untuk masuk kepolisian atau militer.
Baca Juga: Resep Lengkap Cara Membuat Barobbo, Makanan Khas Sulawesi Selatan Sederhana dan Gurih
Bahkan yang sering merokok, dianjurkan juga mengonsumsi pangan khas Papua ini. Dimana, Papeda juga mampu menghilangkan penyakit batu ginjal karena sifat Papeda yang mampu berperan sebagai pembersih organ-organ di dalam tubuh manusia.
Tak hanya itu, Papeda bisa dikounsumsi bayi usia 6 bulan. Setelah matang, papeda dimasukkan ke dalam air dingin yang bersih hingga teksturnya jadi lebih kental dan bisa dipotong-potong. Potongan kecil inilah yang disuapkan pada bayi. Untuk melengkapi kebutuhan gizinya, papeda dikonsumsi dengan ikan kecil sehingga tulangnya juga bisa dimakan, misalnya ikan teri.