Sarah Gilbert yang merupakan seorang profesor vaksinologi, yang merupakan sebuah cabang keilmuwan dalam bidang vaksin yang terkenal dermawan dibalik vaksin AstraZeneca. Berikut sosok dan faktanya.
Pemilik nama asli Dame Sarah Catherine Gilbert yang kini berusia 59 tahun tersebut kini mendadak viral karena berada di balik vaksin AstraZeneca, yang merupakan salah satu vaksin Covid-19 yang telah tersedia di berbagai dunia dengan harga yang sangat terjangkau.
Mendapat apresiasi
Dalam sebuah video yang viral di media sosial, terlihat profesor vaksinologi di balik vaksin AstraZeneca mendapat apresiasi yang sangat luar biasa akibat dermawan menjual vaksin Covid-19 karyanya dengan harga yang sangat terjangkau.
Baca Juga: Profil dan Biografi Lengkap Asal Sora Aoi, Aktris Film Dewasa yang Pernah Main Film di Indonesia
Momen pemberian apresiasi ini dilakukan menjelang sebuah pertandingan tenis, Wimbledon 2021 beberapa waktu lalu.
Masih dalam video yang sama, terlihat Sarah Gilbert yang menggunakan kaca mata berwarna hitam hanya dapat duduk dan kehabisan kata-kata menerima sebuah apresiasi tersebut.
Profesor vaksinologi
Sarah Gilbert yang merupakan warga negara Inggris ini merupakan seorang profesor vaksinologi Universitas Oxford dan juga merupakan pemimpin dari pengembangan dan pengujian vaksin flu pada tahun 2011.
Punya ayah yang bekerja di pabrik sepatu
Dilansir dari berbagai sumber, Sarah Gilbert yang lahir di Inggris pada April 1962 ini, memiliki ayah yang bekerja di pabrik sepatu dan seorang ibu yang merupakan guru bahasa Inggris.
Bukan karena uang
Dilansir dari BBC, Senin 19 Juli 2021, Sarah Gilbert menegaskan, dalam penciptaan vaksin AstraZaneca bukan karena uang. Meski begitu, perempuan yang kini berusia 59 tahun itu tetap bekerja sepanjang hari demi memberikan vaksin Covid-19 terbaik sejak awal pandemi.
Baca Juga: Jelang Hari Raya Idul Adha di Rumah Saat PPKM Darurat, Wapres Ma'ruf Amin: Menjaga Jiwa Manusia
Pendiri perusahaan vaksin
Sarah Gilbert merupakan salah satu orang dermawan di dunia yang merupakan pendiri perusahaan vaksin bernama Vaccitech yang tengah mengembangkan vaksin kanker hingga hepatitis B.
Selain itu, pada tahun 2014, Sarah Gilbert juga didapuk sebagai pemimpin pengembangan dan pengujian vaksin Ebola.