Nama politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Faldo Maldini menggema di Twitter usai sebut Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) sedang berpolitik akibat unggah konten Jokowi sebagai the King of Lip Service.
Pernyataan itu dilontarkan Faldo saat bersama Fadli Zon dalam acara Catatan Demokrasi tvOne 'Ketika Presiden digelitik kritik'. Bahkan, pertnyataan Mantan Ketua BEM UI itu sempat membuat dirinya ribut dengan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Baca Juga: Jerinx SID Gak Mau Tampil di Podcast Deddy Corbuzier, Gara-gara Tolak Swab
Awalnya, Fadli memberikan paparan menyinggung rangkap jabatan Rektor UI Ari Kuncoro sebagai Komisaris BRI. Fadli menyoroti hal tersebut karena merujuk aturan yang diterapkan dalam statuta UI.
Fadli pun juga mengingatkan slogan UI yakni veritas, probitas, iustitia yang berarti kejujuran, kebenaran, keadilan. Menurut penilaian Fadli malah UI yang melanggar statuta dan slogan UI itu.
"Seharusnya dalam menegakkan slogan tadi supaya tidak jadi lip service slogan veritas, probitas itu tegakkan dong aturan, tegakkan keadilan. Artinya rektor UI kalau di luar negeri sudah mundur itu, sudah malu," kata Fadli seperti dikutip Correcto.id, Rabu (30/01/2021).
Fadli melanjutkan dan mengambil contoh Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock yang mengundurkan diri karena melanggar prokes. "Jabatan itu bukan segala-galanya tapi menegakkkan institusi dan legacy. Itu yang paling penting," tegas Fadli.
Terkait rangkap jabatan Ari Kuncoro, Fadli mengaku khawatir bila diteruskan maka akan ada konflik kepentingan untuk eksistensi UI sebagai perguruan tinggi.
"kita ingin perguruan tinggi itu melahirkan karena perguruan tinggi itu adalah cagar alam intektualitas yang harus independen melahirkan pemikir-pemikir, bebas, dan mereka menyatakan tanpa ada rasa ketakutan," kata Fadli mejanlutkan.
Baca Juga: Ini Prestasi dan Gebrakan Jokowi yang Wajib Kamu Tahu, Bahkan Diakui Dunia
Menanggapi paparan Fadli, Faldo mengatakan soal rangkap jabatan sebaiknya bisa dikonfirmasi langsung ke Menteri BUMN, Erick Thohir. "Fair kita aja, nanti bisa ditanya di situ," kata Faldo.
Menanggapi soal BEM UI dipanggil rektorat, Faldo menegaskan tak ada pembungkaman. Ia mengatakan begitu karena merujuk pernyataan tokoh-tokoh terkait UI seperti Fadli Zon, Rocky Gerung yang kerap melontarkan kritikan pedas ke pemerintah.
"Bahkan saya juga dulu begitu. Tidak ada yang merasa dibungkam," lanjut Faldo.
Faldo menilai, pemanggilan BEM UI oleh rektorat adalah hal biasa. Faldo menambahkan, ruang kritik harus tetap selalu ada. Dan sampai saat ini juga tak ada sanksi yang diberikan rektorat terhadap pengurus BEM UI.
"Yang mau saya tekankan orang yang berpolitik seperti BEM UI, itu tidak boleh dihukum. Tidak ada hukuman kan sampai saat ini. Tidak ada hukuman kita lihat sama sekali oleh Leon, atau wakilnya Yogi," kata Faldo.
Faldo pun mengambil contoh yang perbah terjadi seperti kejadian kartu kuning yang dilakukan Ketua BEM UI 2018, Zaadit Taqwa kepada Jokowi. Faldo mengatakan, kondisi Zaadit baik-baik saja dan tak ada masalah.
"Tidak pernah ada pembungkaman di Universitas Indonesia yang sangat egaliter, kampus ini isinya bintang semua, siapa yang bisa membungkam bintang gitu loh," ujar Faldo.
Mendengar pernyataan Faldo yang mengatakan BEM UI berpolitik, Fadli pun langsung menanggapi. "Begini menurut Anda berpolitiknya di mana? Saya sudah jawab tadi versi saya," tanya Fadli.
Faldo pun langsung memberikan jawaban dan menyinggung BEM UI sengaja membangun argumen dan menggalang dukungan. "Itu kan argumentasi di ruang politik. Yang kedua, BEM UI menggalang dukungan," tutur Faldo.
Fadli pun langsung memotong penjelasan Faldo dan menyatakan dirinya tidak setuju dengan pertanyaan pria asal Sumbar itu. Karena menurut Fadli BEM UI hanya menyampaikan kritikan melalui unggahan king of lip service.
Baca Juga: Sosialisasi QRIS Bersama BI, Adrian Zakhary Wakili IKA Unpad Berikan Endowment Fund
"Itu bukan menggalang dukungan, menyatakan labeling king of lip service dari BEM UI kan. Ada yang lain?" ujar Fadli.
Faldo menanggapi lagi dan mengatakan kalau yang disampaikan BEM UI sudah banyak. Hal ini merujuk keterangan Presiden Jokowi.
"Tuduhan-dutuhan atau labeling terhadap presiden kan sudah sering," jawab Faldo.
"Bukan, king of lip service yang saya katakan," ujar Fadli merespons.
"Hari ini king of lip service, sebelumnya kan sudah ada, bang," sebut Faldo.
"Beda, beda," kata Fadli.
Faldo sempat heran dengan pernyataan Fadli yang menganggap beda soal tuduhan BEM UI.
"Loh, di mana bedanya. Kan sama-sama menuduh dan melabeling presiden," ujar Faldo.
Fadli menjelaskan maksud yang ditanyakan ke Faldo terkait susbtansi kritikan Jokowi: King Lip of Service adalah apa yang dikatakan berbeda dengan sikap.
"Itu adalah subyek untuk diskusi dari perdebatan selanjutnya. Menurut saya apa yang dilakukan BEM UI itu membuka dialog, membuka diskusi," tutur Fadli.
"Ya, makanya ada dialog dari kita. Kita bilang nggak semuanya juga dong yang nggak selesai brother," ujar Faldo menanggapi.
Merasa belum puas, Fadli kemudian bertanya lagi soal maksud BEM UI bepolitik. "Terus politiknya di mana?" kata Fadli.
"BEM UI menggalang dukungan," jawab Faldo lagi.
"Kalau saya dan Anda kan jelas dari partai politik," kata Fadli.
"Ketika dia menggalang dukungan berarti dia sedang berpolitik," ujar Faldo.
"Untuk apa, misal menggalang dukungan untuk apa?" tanya Fadli.
Faldo mengatakan menggalang dukungan itu untuk memperjuangkan isu Jokowi: king of lip service.
"Kalau seandainya BEM UI dia bilang lip service, saya bisa juga tanya dong. Yang nggak lip service siapa? Iya dong" tanya Faldo.
"Silakan, buka," ujar Fadli.
Fadli pun kembali menyoroti omongan Faldo yang menyatakan BEM UI berpolitik.
"Kalau saya bilang dia politiknya politik rakyat dan menegakkan apa yang jadi slogan UI," tutur Fadli.
"Iya, saya sepakat. Dia punya kepentingan," ujar Faldo.
"Kepentingan apa saya ingin tahu?" tanya Fadli.
"Kepentingan rakyat, kepentingan begini, begitu," kata Faldo.
Fadli menegaskan kalau versinya BEM UI untuk kepentingan rakyat. Hal itu yang ia cecar ke Faldo.
"Jadi, BEM UI kepentingan rakyat. Jadi, politiknya UI politik rakyat," respons Fadli.
"Punya kepentingan rakyat," tutur Faldo.
"Menurut Anda politik rakyat?" kata Fadli.
"Saya pun berpolitik untuk kepentingan rakyat," jawab Faldo.
"Bukan, saya tanya BEM UI," kata Fadli.
"BEM UI mengklaim untuk rakyat. Bahwa kita yang me-reject BEM UI juga boleh dong," jawab Faldo.
"Ya silakan saja," sebut Fadli.
Pernyataan Faldo sebut BEM UI berpolitik itu pun membuat nama Faldo menggewa di Twitter. Banyak netizen menyinggung jejek digital Faldo yang dulunya banyak melawan pemerintahan Jokowi, malah sekarang mendukung Jokowi.