Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, sebanyak 40 persen BUMN siap bersaing dengan asing dan swasta di tengah pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai. Sayangnya, sebanyak 60 persen perusahaan milik BUMN yang masih dalam situasi comfort zone dan tergantung penugasan.
Sayangnya, Menteri BUMN ini enggan menyebutkan sebanyak 40 persen BUMN yang siap bersaing dengan asing dan swasta.
Baca Juga: Erick Thohir Tantang Direksi dan Komisaris BUMN Hadirkan Transformasi Bisnis Model Pasca Covid-19
"Dibawah 50% yang sudah siap berkompetisi secara terbuka dengan asing dan swasta. 60% masih tergantung kepada penugasaan, ataupun masih dalam situasi comfort zone," kata Erick Thohir dalam akun Instagram miliknya, @erickthohir, Jumat 25 Juni 2021.
Negara membutuhkan pemasukan di luar pajak
Dalam kesempatan yang sama, saat hadir dalam program Onboarding Directorship Angkatan ke-2 dan Onboarding Commissioner Angkatan ke-1 yang diadakan oleh BUMN Leadership & Management Institute atau BLMI, Erick Thohir juga meminta, para perusahaan BUMN memberikan deviden kepada negara yang membutuhkan pemasukan di luar pajak.
"Negara membutuhkan pemasukan baru diluar pajak untuk membangun program masyarakat," tegasnya.
Jangan hanya mengkritik
Masih dalam kesempatan yang sama, Erick Thohir juga meminta seorang pemimpin harus hadir dan jangan hanya mengkritik, terlebih hanya sebagai seorang penonton dari sebuah masalah. Dalam hal ini, Erick sapaan Erick Thohir yakin, segala transformasi yang dilakukannya dalam tubuh BUMN harus dilakukan secara bersama-sama untuk menghasilkan sesuatu yang lebih.
"Saya tidak yakin transformasi hanya dari saya saja. Kita harus sama-sama. baru kita bisa naik kelas," katanya.
Baca Juga: BUMN Harus Untung bagi Negara, Erick Thohir Minta Birokrasi Dipangkas
Terobosan Erick Thohir
Menteri BUMN Erick Thohir telah melakukan beberapa terobosan untuk menjadikan Kementerian BUMN beserta perusahaan yang berada di dalamnya.
Seperti, mengganti setiap direksi perusahaan BUMN seperti layaknya selayaknya sebuah korporasi, agar tidak memperpanjang birokrasi dalam tubuh BUMN.
"Kementerian saya rubah, pimpinan-pimpinannya seperti korporasi. Kita jangan perpanjang birokrasi, tapi kita harus, melakukan transformasi secara bersama. Hubungan direksi dan komisaris itu sangat penting. Direksi itu adalah bagian daripada leadership yang langsung menyentuh perusahaan keseharian," jelas Erick Thohir.