Ryan Adriandhy merupakan seorang komika dan animator dibalik film Nussa yang dituding Taliban oleh Eko Kunthadi yang merupakan penggiat media sosial karena menggunakan pakaian khas Afghanistan. Berikut sosok dan faktanya.
Dilansir dari berbagai sumber, Ryan Adriandhy merupakan seorang pemenang Stand Up Comedy Indonesia season 1, yang merupakan sebuah acara pencarian bakat dalam bidang komika pada tahun 2011 di Kompas TV.
Baca Juga: Biografi dan Profil Lengkap Agama Steven N Kaligis yang Meninggal Karena Covid-19 dan Darah Tinggi
Kemudian, setelah lulus dari Rochester Institute of Technology RIT New York pada 2019, komika ini perlahan meninggalkan dunia stand up comedy yang membesarkan namanya hingga bermain dalam sebuah serial yang berjudul 'Malam Minggu Miko' karya Raditya Dika.
Bergabung dengan Visinema Pictures
Animator film Nussa ini bergabung dengan Visinema Pictures yang dipimpin oleh Angga Dwimas Sasongko karena terdapat visi dan misi antara keduanya dalam berusaha mengembangkan dunia animasi di Indonesia.
Perjalanan pria yang berusia 31 tahun itu saat menempuh pendidikan melalui jalur beasiswa tersebut tidaklah mudah.
Ryan, sapaan akrab Ryan Adriandhy pada tahun 2015 mendaftarkan diri dalam sebuah yayasan bernama AMINEF atau American Indonesian Exchange Foundation. Sebuah yayasan pertukaran belajar antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Setelah mendapatkan beasiswa tersebut, juara Stand Up Comedy Indonesia season 1 ini, kuliah dibidang animasi selama 3,5 tahun.
Kemudian, selama 6 bulan berikutnya Ryan mendapatkan tawaran menjadi asisten dosen dan pengajar di Rochester Institute of Technology RIT New York.
Film Nussa dituding Taliban
Seorang penggiat media sosial Eko Kunthadi, menuding film Nussa mengandung unsur Taliban, sebuah kelompok bersenjata di Afghanistan.
Eko Kuntadhi berpendapat, pakaian yang digunakan oleh tokoh utama dalam film Nussa tersebut sama sekali tidak menggambarkan pakaian yang biasa digunakan oleh anak Indonesia. Melainkan sebuah pakaian yang biasa di gunakan oleh anak di Afghanistan.
Parahnya, penggiat media sosial ini sangat menyayangkan jika film Nussa dipromosikan ke seluruh dunia. Hal ini dikarenakan, kata Eko Kuntadhi, dirinya tidak ingin dunia mengira Indonesia merupakan salah satu bagian dari Taliban yang merupakan kelompok bersenjata di Afghanistan.
Respon Ryan Adriandhy
Ryan Adriandhy yang memiliki nama asli Ryan Adriandhy Halim ini, angkat bicara dan meminta masyarakat untuk bijak dalam menanggapi tudingan penggiat sosial Eko Kunthadi yang menyebut pakaian pemeran utama di film Nussa bernuansa Taliban di Afghanistan.
Tidak hanya itu, juara Stand Up Comedy Indonesia season 1 yang diketahui berusia 31 tahun itu meminta masyarakat untuk membaca sinopsis film Nussa secara lengkap sebelum menyampaikan pendapat.
Baca Juga: Bank BNI Berikan Solusi Keuangan untuk Kembangkan Bisnis UMKM Berbasis Digital
Sekedar informasi, film Nussa ini akan menjadi perwakilan Indonesia dalam ajang Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) di Korea Selatan yang akan digelar pada Juli 2021.
Sosok Ryan Adriandhy
Ryan Adriandhy yang merupakan komika atau pelawak tunggal pemenang Stand Up Comedy Indonesia season 1, lahir di Jakarta 15 Juni 1990 ini merupakan salah satu sosok animator handal yang dimiliki oleh Indonesia.
Saking handalnya, pria 31 tahun ini merupakan animator film Nussa yang akan mewakili Indonesia dalam Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) di Korea Selatan.
Dilansir dari akun Instagramnya, @adriandhy, Selasa 22 Juni 2021, pemilik nama asli Ryan Adriandhy Halim ini, sangat bangga dengan film Nussa yang dibuatnya bersama Visinema Pictures.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya unggahan yang memperlihatkan kebanggan seorang komika yang kini nyaman sebagai seorang animator terhadap film Nussa.
Pecinta seni
Fakta lengkap Ryan Adriandhy selain sebagai seorang animator dibalik film Nussa, rupanya juga pecinta seni. Hal ini terbukti dengan banyaknya berbagai hasil seni yang terinspirasi dari benda atau kegiatan yang sering dilakukan oleh seseorang. Salah satunya makanan.
Tidak hanya itu, pria yang lahir pada 15 Juni 1990 ini juga menggambar ulang beberapa tokoh kartun. Salah satunya adalah Doraemon.