Sebuah video memperlihatkan seorang ibu marah-marah dan protes pegawai Rumah Sakit (RS) Pirngadi Medan viral di media sosial. Menurut informasi yang dihimpun, ibu itu marah akibat bayinya diduga dicovidkan rumah sakit saat mau operasi.
Diamati dari video yang diunggah akun Instagram @devina_jasmine_wijaya_1 itu, terdengar sang ibu marah besar terhadap pegawai rumah sakit tersebut. "Tadi hasil rapid nya enggak tahu kapan di rapid dan kapan anti bodi, dibilangnya reaktif," kata perekam video seperti dikutip correcto.id, Kamis (10/6/2021).
Terdengar juga dari video itu, si perekam sempat melaporkannya kepala seorang anggota DPRD bernama Rajudin Sagala. Setelah dilaporkan, anggota DPRD itu menelpon direktur RS agar si anak yang mau dioperasi di swab antigen.
"Ternyata direktur RS ditelepon sama Wakil DPRD bapak Rajudin Sagala barulah anak ini sebelum masuk ruang operasi di swab antigen dan hasilnya negatif. Hasilnya sama seperti swab di Stella Maris, nah mereka ini berbohong," ungkapnya.
Lebih lanjut, si orang tua menyebut saat anaknya diminta untuk dibawa pulang malah tidak dikasih sama pihak rumah sakit. Karena tidak jadi dioperasi hanya gara-gara selang infus untuk dibagian dekat tulang bahu.
Baca Juga: Ini Lokasi Siswa SD Pakai Kereta Gantung Berbahaya Menyeberangi Sungai untuk Pergi ke Sekolah
"Masa gara-gara selang infus anak yang masih bayi tidak jadi dioperasi. Tadi hasil rapid test kami dipalsukan. Dibilang anak sekecil ini tidak dipegang oleh orang tuanya hanya suster yang pegang dibilang reaktif. Sekarang setelah diswab hasilnya negatif dibilang selang infus tidak ada di rumah sakit ini. Luar biasa bukan," kata ibu si perekam itu.
Berikut videonya: