Kampus Universitas Padjadjaran di Jatinangor berdiri di atas tanah seluas 175 hektar. Dengan lahan yang luas, pihak Unpad menyediakan angkutan gratis bagi para civitas akademika maupun visitor di sekitar kampus Unpad.
Di era tahun 90-an, angkutan kampus terbagi dua, berbayar dan tidak berbayar. Angkutan berbayar dikelola oleh masyarakat yang tinggal seputar Kampus Unpad dan angkutan tidak berbayar difasilitasi oleh kampus. Tidak heran, setiap pagi para mahasiswa berebut menaiki "bus kuning" gratis ini.
Di sekitar tahun 2000an, "bus kuning" tidak dioperasikan lagi karena faktor usia. Angkutan tak berbayar diganti dengan unit mobil biru. Barulah sekitar tahun 2011, angkutan berbayar kemudian digratiskan oleh pihak kampus. Selain itu, penambahan angkutan gratis dilakukan dan dikenal dengan nama "odong-odong" Unpad. Hal tsb dikarenakan angkutan gratis tersebut berbentuk mobil terbuka dan bergandeng mirip wahana odong-odong.
Selain angkutan gratis, anda dapat berkeliling kampus Unpad menggunakan ojek berbayar yang mangkal di sekitar kampus.
Perpindahan beberapa fakultas di tahun 2013-2015 ke Kampus Jatinangor menyebabkan peningkatan jumlah mahasiswa Unpad yang signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini ditanggapi oleh pihak kampus dengan menambah armada angkutan kampus bagi para civitas akademika Unpad. Mahasiswa, dosen, maupun pegawai dapat naik ke angkutan gratis tepat di seberang ATM Center yang terletak di samping Gerbang Unpad. Angkutan kampus ini akan berhenti di setiap titik pemberhentian fakultas maupun gedung Universitas Padjadjaran.
Baca juga: Gunung Geulis Jatinangor, Keindahan yang Berbalut Kesakralan
Operasional angkutan gratis ini dimulai pukul 7 pagi sampai 4 sore setiap harinya, kecuali Sabtu dan Minggu dan dioperasikan oleh 13 supir. Berita terakhir, kini odong-odong Unpad tidak lagi digunakan karena terjadi kerusakan pada kopling yang sering digunakan menanjak. Angkutan yang beroperasi di dalam kampus Unpad ini tidak disewakan.
