MUI Jateng Buka Suara Soal Bocah di Temanggung Tewas Mengenaskan Akibat Dirukiah: Tak Ada Anak Titisan Genderuwo!

MUI Jateng Buka Suara Soal Bocah di Temanggung Tewas Mengenaskan Akibat Dirukiah: Tak Ada Anak Titisan Genderuwo!

Ekel Suranta Sembiring
2021-05-20 23:50:34
MUI Jateng Buka Suara Soal Bocah di Temanggung Tewas Mengenaskan Akibat Dirukiah: Tak Ada Anak Titisan Genderuwo!
Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Darodji (foto: jatengdaily.com)

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tenga buka suara soal bocah di Temanggung tewas mengenaskan akibat dirukiah. Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Darodji menegaskan tidak ada yang namanya anak titisan genderuwo atau jin.

KH Ahmad Darodji, mengatakan rukiah merupakan tradisi di Jawa untuk mendoakan, namun dalam Islam, doa untuk anak sejak kecil sudah dilakukan dengan akikah.

Baca Juga: Kepala Sekolah Kembali Buka Pintu Untuk Siswa Bengkulu yang Dikeluarkan Akibat Hina Palestina

"Dalam Islam sebenarnya tidak ada ruwat (rukiah). Semua itu minta tolong sama Gusti Allah," kata Darodji seperti dikutip dari detik.com, Kamis (20/5/2021).

"Jadi anak kecil dulu sudah diakikah, minta tolong kepada Gusti Allah agar anak ini dibimbing, makanya dibacakan selawat dan sebagainya, itu sudah," imbuhnya.

Ia menyayangkan peristiwa tewasnya bocah perempuan di Temanggung itu yang disebut sebagai ruwatan namun dilakukan dengan cara yang sama sekali tidak dibenarkan.

Baca Juga: Gawat! 279 Juta Data Penduduk Indonesia Bocor dan Dijual di Forum Internet, Diduga Berasal dari BPJS Kesehatan

"Memang versi Jawa ada ruwatan isinya selametan, ya silakan. Tapi kalau isinya menenggelamkan anak ya jelas tidak ada yang membenarkan," ujarnya.

Terkait kepercayaan soal genderuwo dalam kasus tersebut, Darodji menjelaskan dalam Islam memang dipercaya adanya jin yang wujudnya bisa berbagai bentuk dan salah satunya ada yang menyebut genderuwo. Namun titisan genderuwo itu tidak ada.

"Jadi memang jin, makhluk halus itu ada, jin seperti manusia, ada yang iman ada yang tidak. Yang tidak beriman mengganggu orang dengan berbagai cara. Mengenai itu, ada jin munculnya ada yang orang menyebut genderuwo dan sebagainya, jadi kita percaya boleh tapi kalau kita tidak percaya Gusti Allah kita salah. Jika diganggu itu tinggal banyak baca zikir," jelasnya.

"Kalau titisan tidak ada, kalau diganggu bisa," tegas Darodji.

Baca Juga: Cerita Mistis Seniman Yogyakarta Sempat Mimpi Hal-hal Gaib saat Buat Patung Bung Karno di Lemhannas

Maka, ketika pasangan suami istri berhubungan untuk mendapatkan keturunan selalu didahului doa agar anaknya tidak diganggu jin dan setan.

"Ketika suami istri akan berkumpul, diminta berdoa agar dijauhkan dari gangguan setan," imbuhnya.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30