Sosok Go Tik Swan atau K.R.T. Hardjonagoro menjadi tema Google Doodle merayakan ulang tahun ke-90 pelopor batik Indonesia, Selasa 11 Mei 2021.
Sosok Go Tik Swan lahir pada 11 Mei 1931 di Solo, Jawa Tengah, dan berasal dari keluarga produsen batik dari Surakarta. Lelaki ini sangat mendalami budaya dan seni Jawa serta berminat pada pembuatan batik.
Go Tik Swan tumbuh besar dengan mengunjungi bengkel batik milik kakeknya, di mana ia mendapatkan pengetahuan budaya Jawa dari pengrajin lokal.
Baca Juga: Hari Ini Google Doodle Rayakan 90 Tahun Go Tik Swan, Pelopor Batik Indonesia
Bahkan tertarik dengan kebudayaan Jawa, Go Tik Swan pun diam-diam masuk jurusan Sastra Jawa di Universitas Indonesia.
Go Tik Swan juga pernah belajar tarian Jawa dan dalam salah satu pameran tari, presiden Indonesia mengetahui latar belakang keluarga Swan dalam pembuatan batik.
Dia pun ditugaskan membuat gaya batik baru yang diyakini dapat mengatasi perpecahan dan mempersatukan bangsa Indonesia.
Pada 1950-an, Swan memenuhi permintaan presiden dengan memadukan teknik batik daerah untuk memperkenalkan "Batik Indonesia".
Pembatik asal Solo inipun memperoleh inspirasi tentang apa yang akan diciptakan mengenai batik Indonesia.
Lahirlah karya pertama batik Indonesia yang diberi nama Sawunggaling yang menggambarkan dua ekor ayam jantan yang sedang bertarung.
Karya ini, terinspirasi saat Go Tik Swan melihat temannya yang orang Bali memakai baju dengan motif ayam berwarna merah.
Pada zaman dulu, bila seorang raja menerima tamu kehormatan akan menggelar atraksi sabung ayam yang melambangkan ketangguhan apabila ada serangan dari luar.
Sementara nama Sawunggaling, didasarkan legenda Jawa Timur, Sawunggaling adalah nama seorang tokoh lengendaris pembela kebenaran yang membela rakyat pada zaman penjajahan Belanda.
Baca Juga: Fakta-fakta Lengkap Ratusan Pemudik Motor Lolos Titik Penyekatan Mudik di Bekasi-Karawang
Setelah Sawunggaling lahirlah batik Indonesia yang diberi nama Pisan Bali, Kukilo Pekso Wani, Terang Bulan, Sida Mukti, Parang dan lainnya.
Tak hanya mahir dalam bidang batik, Swan juga seorang ahli keris dan pemain gamelan yang terampil.
Pengabdiannya yang tinggi tersebut membuatnya mendapat gelar Panembahan Hardjonegoro dari kesultanan Surakarta.