Kenduri Nuzulul Quran merupakan salah satu tradisi unik Ramadan di Aceh yang dilakukan pada setiap pertengahan dan akhir bulan Ramadan 2021.
Dalam tradisi unik Ramadan ini, masyarakat Aceh melestarikan budaya lokal yang penuh nilai kemanusiaan yang hingga kini masih dipertahankan dengan baik.
Bagi masyarakat Aceh, tradisi Kenduri Nuzulul Quran yang disebut kenduri "Tammat Daruh" oleh masyarakat di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar, tersaji berbagai hidangan yang beraneka ragam jenis kue yang dibawa oleh masyarakat ke masjid dan kemudian menjadi santapan saat berbuka puasa.
Baca Juga: Sosok dan Fakta Lengkap Kolonel Harry, Komandan Satuan Kapal Selam yang Gugur di KRI Nanggala-402
Sayangnya, sejak Ramadan 2020 tradisi unik Aceh yang bernama Kenduri Nuzulul Quran harus dilakukan dengan nuansa yang sangat berbeda akibat adanya pandemi Covid-19.
Akibatnya, saat tradisi Ramadan di Aceh ini dilakukan, tidak ada pemandangan anak-anak yang berebut kue yang merupakan sajian dari tradisi Kenduri Nuzulul Quran.
Begitu juga dengan Ramadan 2021, tradisi unik Ramadan ini juga tidak akan berbeda dengan yang terjadi di Ramadan 2020.
Kenduri Nuzulul Quran Sarat Makna
Tidak hanya sebagai tradisi unik Ramadan di Aceh. Rupanya, Kenduri Nuzulul Quran sangat sarat dengan makna. Salah satunya adalah makna religius.
Baca Juga: Fakta dan Kronologi Lengkap Gugurnya Kepala BIN Papua yang Tewas Ditembak KKB
Dalam makna religius, Kenduri Nuzulul Quran diartikan sebagai ajang silaturahmi antar tetangga saat bulan Ramadan tiba.
Selain beraneka ragam jenis kue, dalam Kenduri Nuzulul Quran juga tersaji menu kuah beulangong yang merupakan kuliner berbahan daging sapi dan daging kambing yang ditemani oleh oleh nangka muda yang sangat kaya akan rempah-rempah.