Kapal selam KRI Nanggala-402 yang membawa 53 orang hilang kontak sejak Kamis (22/4/2021) dini hari telah dinyatakan tenggelam. Hal ini disampaikan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada saat konferensi pers di Bali, Sabtu (24/4/2021).
KRI Rigel-933 pada Jumat (23/4/2021), menjadi tim pencari kapal yang berperan penting dalam mencari kapal selam KRI Nanggala-402.
Berikut ini mengenal KRI Rigel-933:
Kapal Rigel 933 adalah salah satu alat sistem pertahanan (alutsista) TNI AU. Dipesan sejak Agustus 2012 dan ditebus seharga lebih dari Rp500 miliar, Rigel 933 yang adalah kapal berjenis multi purpose research vessel (MPRV) berlayar pada 2014 dari Les Sables-d'Olonne dan tiba di Dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, pada 2015.
Baca Juga: Viral Video Awak KRI Nanggala-402 Nyanyi Lagu Perpisahan Bersama Sebelum Dinyatakan Tenggelam
Rigel 933 adalah produk dari kontrak pengadaan kapal Bantu Hidro-Oseanografi (BHO) antara Kementerian Pertahanan Indonesia dan salah satu galangan kapal terkemuka di Prancis, OCEA. Mengambil nama dari bintang paling terang di konstelasi Orion, kapal survei ini memiliki reputasi sebagai kapal tercanggih di seluruh Asia.
Sebelum hadirnya Rigel 933, Indonesia sudah memiliki beberapa kapal BHO, yaitu KRI Dewa Kembar 932, KRI Louser 924, KRI Pulau Rote 721, KRI Pulau Romang 723, KRI Pulau Rempang 729, KAL Aries, dan KAL Vega.
Kapal Rigel 933 bertugas sebagai kapal survei untuk operasi militer AL dan misi search and rescue (SAR). Secara fisik, Rigel 933 terbuat dari aluminium, dan memiliki bobot 560 ton dengan panjang 60,1 meter dan lebar 11,5 meter. Dari interior, Rigel 933 memiliki 20 kabin untuk 51 awak kapal, 40 kru dan 11 ilmuwan bahari.
Baca Juga: Tenggelamnya KRI Nanggala-402 di Laut Bali Kedalamannya Disebut Setara Tinggi Burj Khalifa di Dubai
Lebih lanjut, Rigel 933 memiliki persenjataan mitraliur kaliber 20 mm di sisi depan dan belakang, serta kaliber 12,7 mm pada sisi kanan dan kiri. Dengan kecepatan hingga 14 knot, Rigel 933 memiliki 2 mesin diesel dengan kapasitas 920 KW dan tiga generator masing-masing 250 KW. Kapasitas bahan bakar Rigel 933 adalah 135.000 liter dan perbekalan air hingga 35.000 liter.
Sebagai kapal survei, Rigel 933 dibekali dengan peralatan tercanggih. Salah satunya adalah autonomous underwater vehicle (AUV) yang mampu memetakan kedalaman laut hingga 1.000 meter. Selain AUV, Rigel 933 memiliki remotely operated vehicle (ROV) yang dilengkapi dengan sistem kamera 3 dimensi (3D).
Kemudian, Rigel 933 memiliki sistem side scan sonar (SSS), pemindai berbasis laser untuk mendapatkan gambar citra daratan, automatic weather station (AWS), dan echosounder multibeam serta singlebeam khusus laut dalam. Ruang kendali Rigel 933 dilengkapi dengan radar dan kamera sensor termal.
Baca Juga: Arti Subsunk dan On Enternal Patrol, Istilah yang Dipakai dalam Tahapan Pencarian KRI Nanggala-402
Kinerja sonar pada kapal ditentukan dari keheningan. Oleh karena itu, Rigel 933 dilengkapi dengan baling-baling fixed patch dan dua mesin diesel electric propulsion untuk mengurangi getaran, sehingga akurasi pengukuran pun ditingkatkan.
Selain itu, Rigel juga memiliki peralatan deteksi conductivity temperature and depth (CTD) dan gravity corer. Rigel 933 juga memiliki ruang komputer dengan piranti lunak/software pemrosesan signal dan pemetaan, serta laboratorium penelitian sampel bahari.
Untuk meningkatkan stabilitas, Rigel 933 dilengkapi dengan sistem stabilisasi tangki pasif Flume. Tangki longitudinal tersebut dapat mengimbangi gerakan platform Rigel 933. Hasil uji cobanya pun menjanjikan, yaitu goyangan kapal berkurang hingga 70 persen.