Kapal selam KRI Nanggala-402 yang membawa 53 orang yang hilang kontak di Laut Bali sejak Kamis (22/4) dini hari telah dinyatakan tenggelam pada Sabtu (24/04/2021) pagi.
Menurut penjelasan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada saat konferensi pers di Bali, Sabtu (24/4/2021), kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam karena sudah melewati 72 jam setelah dinyatakan hilang kontok. Ditambah lagi ditemukannya tumpahan minyak dan serpihan yang menjadi bukti otentik.
Sejak dinyatakan KRI Nanggala-402 hilang kontak, Correcto.id merangkum beberapa fakta selama prosos pencarian. Berikut ulasannya:
Baca Juga: Kronologi Lengkap Kapal Selam KRI Nanggala-402 Dinyatakan Tenggelam
1. Seluruh kapal pencari milik TNI dikerahkan mencari KRI Nanggala-402
Sejak dinyatakan hilang kontak, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sempat mengerahkan seluruh kapal milik TNI untuk melakukan pencarian.
"Seluruh kapal milik TNI yang memiliki kemampuan mencari benda di bawah permukaan air kami kerahkan," ujar Hadi, Kamis (22/04/2021) lalu.
2. Pencarian dibantu beberapa negara sahabat
Pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 dibantu beberapa negara sahabat. Adapun beberapa negara sahabat yang ikut membatu mencari yakni, Singapura, Amerika Serikat, Malaysia, Australia, dan India.
Baca Juga: Seakan Punya Firasat, Sebelum Berangkat Bertugas di KRI Nanggala-402 Sang Anak Sempat Tahan Ayah
3. Sempat menemukan titik koordinat
Titik Koordinat kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di Laut Bali sempat ditemukan. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksma Julius Widjojono.
Menurutnya, KRI Nanggala-402 hilang kontak di sekitar 60 mil atau 95 kilometer dari laut Bali. Namun dia tidak menjelaskan secara spesifik bagaimana cara mengevakuasi kapal selam yang telah udzur tersebut.
4. Pencarian difokuskan di laut sebelah utara Bali
Pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 difokuskan di laut sebelah utara Bali, yakni sekitar 40 km dari Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Di lokasi tersebut ditemukan tumpahan minyak dan daya magnet yang besar yang diduga bersumber dari KRI Nanggala-402.
5. Ditemukan Beberapa Komponen Kepingan KRI Nanggala-402
Dari hasil pencarian beberapa hari ini, TNI nenemukan sejumlah komponen diduga merupakan kepingan dari kapal selam KRI Nanggala-402 yang ditunjukkan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada saat konferensi pers di Bali, Sabtu (24/4/2021).
Komponen yang pertama ditunjukkan Hadi Tjahjanto yakni, botol kecil berisi cairan untuk melumasi periskop.
Kedua yang ditunjukan yakni pecahan komponen berbentuk melengkung berwarna abu-abu yang biasa untuk melindungi pipa dalam kapal selam.
Komponen yang ditunjukan terakhir yakni bernama pelurus tabung torpedo. Komponen berwarna hitam itu disebut biasa berada di dalam peluncur torpedo.
Tak hanya itu, tampak juga sebuah botol aqua 1,5 liter berisi cairan warna coklat. Cairan tersebut diambil dari permukaan laut dan diduga sebagai bahan bakar solar milik KRI Nanggala-402.
Kemudian alas yang biasanya dipakai ABK untuk salat.
6. Dideteksi kedalaman 700 hingga 800 meter
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menyatakan Kapal Selam KRI Nanggala-402 terdeteksi berada di kedalaman 700 hingga 800 meter di bawah permukaan laut.
"Kedalaman yang kita deteksi ada pada kedalaman 800 meter," kata Yudo saat menggelar konferensi pers, Sabtu (24/4).
Kedalaman ini tentu kata Yudo membuat penyelamatan dan evakuasi cukup sulit dilakukan, selain memang keberadaan yang cukup dalam, penyelamatan juga cukup riskan.
"Jadi sangat riskan dan sangat memiliki kesulitan yang tinggi," kata Yudo.
Baca Juga: Fakta-fakta Persatuan Dukun Nusantara Gelar Ritual Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402
7. Operasi pencarian diubah menjadi Satsar
Dengan adanya temuan komponen atau serpihan kapal selam KRI Nanggala-402, operasi pencarian diubah menjadi Satuan Search and Rescue (Satsar).
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono mengatakan, peningkatan pencarian tersebut untuk mengevakuasi ABK KRI Nanggala yang mungkin masih dapat diselamatkan.
"Kita tingkatkan menuju fase Satsar, nanti akan kita siapakan untuk evakuasi terhadap ABK yang kemungkinan masih selamat, di evakuasi ke proses berikutnya," katanya saat konferensi pers yang dipantau secara virtual, Sabtu (24/4/2021).