Presiden Indonesia, Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim atau Leaders Summit on Climate secara virtual yang dibuka secara resmi oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris yang diikuti oleh 41 kepala negara/kepala pemerintahan/ ketua organisasi internasional.
Secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Kamis (22/04/2021), Presiden Jokowi menyampaikan tiga pernyataan terkait isu perubahan iklim.
Baca Juga: Keterangan Lengkap Presiden Jokowi Terkait KRI Nanggala-402 yang Hilang Kontak di Perairan Bali
Pernyataa pertama, Presiden Jokowi menegaskan bahwa Indonesia sangat serius dalam pengendalian perubahan iklim. Hal tersebut berdasarkan pada kebijakan, pemberdayaan, dan penegakan hukum serta laju deforestasi Indonesia yang dinilai turun dalam 20 tahun terakhir.
“Penghentian konversi hutan alam dan lahan gambut mencapai 66 juta hektare, lebih luas dari gabungan luas Inggris dan Norwegia. Penurunan kebakaran hutan hingga sebesar 82 persen di saat beberapa kawasan di Amerika, Australia, dan Eropa mengalami peningkatan terluas,” terangnya.
Baca Juga: Reaksi Hotman Paris soal Hotma Sitompul Diduga Menerima Uang Korupsi Bansos Covid-19
Pernyataan kedua, Presiden Jokowi juga menjelaskan bahwa Indonesia telah berkontribusi secara nasional atau Nationally Determined Contributions (NDC) untuk meningkatkan kapasitas adapatasi ketahanan iklim. Serta menyambut baik target sejumlah negara untuk menuju zero emission pada tahun 2050.
"Negara berkembang akan melakukan ambisi serupa jika komitmen negara maju kredibel disertai dukungan riil. Dukungan dan pemenuhan komitmen negara-negara maju sangat diperlukan," imbuhnya.
Pernyataan Ketiga, Jokowi menilai kemitraan global harus diperkuat. Hal ini untuk mencapai target Persetujuan Paris dan agenda bersama berikutnya.
"Indonesia juga harus mendukung upaya para sahabat kami di kawasan Pasifik. Kita harus terus melakukan aksi bersama, kemitraan global yang nyata, dan bukan saling menyalahkan, apalagi menerapkan hambatan perdagangan dengan berdalih isu lingkungan, tandasnya.
Baca Juga: Viral Amukan Warga Bogor Akibat Seorang Kakek Perkosa Anak di Bawah Umur
Dalam KTT ini, Presiden Jokowi turut didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Agung, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar. Sementara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mendampingi secara virtual.