Kesultanan Palembang rupanya mempunyai peninggalan yang sangat unik. Yakni sebuah Alquran bertinta emas dan berusia 200 tahun.
Seorang pria bernama Kemas Andi Syarifuddin merupakan salah satu keturunan dari pengurus Masjid Agung Palembang di masa kejayaan Kesultanan Palembang Darussalam.
Selain Alquran berusia 200 tahun dan bertinta emas, terdapat juga peninggalan Kesultanan Palembang berupa 90 buku manuskrip sejarah keislaman yang tersusun rapi di rumah Kemas Andi Syafruddin.
Baca Juga: Catat! Titik Penyekatan Mudik 6-17 Mei 2021
Sang keturunan dari pengurus Masjid Agung Palembang di masa kejayaan Kesultanan Palembang Darussalam itu mengatakan, mendapat amanah untuk menjaga peninggalan Kesultanan Palembang ini sejak usianya 21 tahun oleh Kiai Kemas Haji Umar.
Dengan penuh kesabaran dan ketelitian, Kemas Andi merawat semua peninggalan Kesultanan Palembang. Khususnya Alquran yang berusia 200 tahun dan bertinta emas.
Kertas Berasal dari Eropa
Meskipun merupakan peninggalan Kesultanan Palembang, baik Alquran bertinta emas dan berusia 200 tahun dan 90 buku manuskrip sejarah keislaman, bahan baku kertas tetap berasal dari Eropa.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Sholat Lengkap Kota Surabaya Hari Ini
Sedangkan Alquran bertinta emas tersebut berasal dari emas 18 karat murni yang berasal dari peleburan emas.
Uniknya lagi, Alquran yang berusia 200 tahun dan bertinta emas ini ditulis tangan oleh kepala penghulu yang disebut Pangeran Pengulu Nata Agama.