Penjelasan Juru Bicara OPM soal Anggota TNI Nekat Berkhianat dan Bergabung dengan Kelompoknya

Penjelasan Juru Bicara OPM soal Anggota TNI Nekat Berkhianat dan Bergabung dengan Kelompoknya

Ekel Suranta Sembiring
2021-04-17 17:42:51
Penjelasan Juru Bicara OPM soal Anggota TNI Nekat Berkhianat dan Bergabung dengan Kelompoknya
Juru Bicara OPM, Sebby Sembon (foto: Foto Jerry Omona/Metromerauke)

Satu prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) bernama Pratu Lucky Y Matuan alias Lukius alias Lukius Heluka dikabarkan telah berkhianat kepada negara dan bergabung dengan kelompok separatis bersenjata OPM Papua sejak Februari 2021.

Pria ini telah meninggalkan TNI dan memilih bergabung ke Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat (TPNPB). TPNPB merupakan organisasi sayap militer OPM (Operasi Papua Merdeka). Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Juru Bicara OPM Sebby Sembon.

Baca Juga: Satu Anggota TNI Nekat Berkhianat dan Bergabung ke Kelompok OPM

“Ada seorang prajurit TNI yang telah bergabung dengan TPN sejak Februari lalu. Saat ini kami bersama di pasukan TPNPB,” ungkap Sebby Sembon melalui pesan singkatnya, Jumat 16 April 2021.

Sebby Sembon mengungkapkan, prajurit TNI yang bergabung dengan TPNPB tersebut atas kesadaran sendiri.

“Lucky Matuan mantan anggota TNI yang bergabung dengan Tentara pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) bertugas di pos TNI Bulapa Kabupaten Intan Jaya. Bahkan baru-baru ini bersama anggota TPNPB, Lucky Matuan menyerang pos TNI Bulapa dan menembak mati beberapa prajurit,” ujarnya.

Dalam serangan itu, lanjut Sebby Sembon, TPNPB berhasil menembak mati tiga anggota TNI di pos tersebut.

Ditanya apakah prajurit TNI yang bergabung dengan TPNPB membawa senjata api? Sebby Sembon mengatakan, pihaknya harus melakukan pengecekan terlebih dahulu.

“Khusus di bagian yang itu, belum dilaporkan kepada kami,” katanya.

Sebby Sembon juga mengungkapkan bahwa keputusan Lucky Matuan bergabung ke TPNPB itu bukan hal baru bagi mereka. Sebab Lucky Matuan bukan prajurit pertama yang menjatuhkan pilihannya seperti itu.

Baca Juga: Inter Milan Pernah Dimiliki Warga Lokal, Menteri BUMN Erick Thohir Harumkan Indonesia Dimata Dunia!

"Sudah banyak prajurit melakukan hal itu. Ini bukan hal pertama. Dulu-dulu juga ada yang bergabung. Tahun 1970-an, tahun1980-an, banyak yang bergabung ke TPNPB,” ungkapnya.

Termasuk Deklarator 1 Juli 1971, yakni Seth Jafet Rumkorem yang merupakan mantan anggota Kostrad.

“Elieser Awom dari Brimob Kotaraja Papua di Tahun 1980-an, juga Surabut dari Batalyon 753 Arfai Manokwari tahun 1990-an,” jelasnya.

Bahkan hingga kini, sambung Sebby, banyak prajurit TNI yang secara diam-diam mendukung perjuangan OPM.

“Sekarang ini banyak yang mundur dari anggota TNI Polri lalu bergabung ke OPM. Ada polisi Yikwa yang jual senjata dan amunisi, dan baru-baru ini ditangkap, termasuk yang mendukung TPNPB. Mereka juga mendukung perjuangan Papua untuk merdeka dari penjajahan Indonesia,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Sebby kembali menegaskan, agar pasukan keamanan Indonesia TNI dan Polri jangan melibatkan warga sipil sebagai mata-mata.

“Saya ingatkan lagi kepada aparat TNI/POLRI jangan menggunakan tenaga masyarak sipil dan masyarakat pendatang untuk memata- matai kami masyakat Papua dengan berbagai alasan seperti Pendeta di gereja, guru di sekolah, mantri maupun dokter, tukang bangunan, ojek, jual pakean dll. Bila itu cara yang negara Indonesia pakai untuk intelijen kami sudah tau cara-cara itu, maka kami tidak segan-segan tembak mati,” ancamnya.

Diberitakan sebelumnya,Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa memastikan, Pratu Lukius sudah dipecat dari TNI karena dianggap kabur dalam tugas. 

"Dalam operasi (tugas) kalau dia tiga hari kabur maka dia dinggap tidak etik, dipecat," ujar Suriastawa, Jumat (16/4/2021).

Baca Juga: Kesaksian Pendeta di Beoga Papua soal KKB Perkosa Anak-anak Gadis Desa

Menurut dia, tindakan Pratu Lukius telah dicap oleh negara sebagai sebuah pengkhianatan. Terlebih ia kini telah bergabung ke KKB yang telah menjadi musuh negara. 

"Apalagi, dia membelot ke kelompok OPM, itu kan melawan negara, itu hukumannya berat, dia jadi sasaran utama itu," kata Suriastawa.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30