Kementerian Agama atau Kemenag baru saja memutuskan awal Ramadan 2021 jatuh pada Selasa 13 April 2021 melalui putusan sidang isbat.
Sidang isbat sendiri dipimpin oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang dimulai pada Senin 12 April 2021.
Berikut fakta putusan sidang isbat awal Ramadan 2021 yang berhasil dirangkum oleh Correcto.id.
Baca Juga: Mengenal Sosok Soesilo Toer, Pemulung Bergelar Doktor dari Rusia Adik Novelis Pramudya Ananta Toer
1. Dilakukan secara luring dan daring
Akibat adanya pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak Desember 2019, sidang isbat awal Ramadan 2021 dilakukan oleh Kemenag secara luar jaringan atau luring dan dalam jaringan atau daring yang dilakukan oleh berbagai elemen.
Seperti, Tim Falakiyah Kementerian Agama dan melakukan sidang isbat secara tertutup yang dihadiri oleh perwakilan MUI, komisi VIII DPR, dan Menteri Agama beserta wakilnya.
2. 86 titik pantauan
Dalam menentukan awal Ramadan 2021, pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan 86 titik pantauan untuk melakukan pemantauan hilal.
Baca Juga: Theopilus Ginting Semakin Dipercaya Masyarakat akan Membawa Perubahan Karo
3. Keputusan awal Ramadan 2021 Muhammadiyah
Jauh sebelum pemerintah melakukan serangkaian kegiatan mulai dari pemantauan hilal yang dilakukan di 86 titik di Indonesia hingga melakukan sidang isbat secara tertutup.
Rupanya, Pimpiman Pusat Muhammadiyah telah menentukan awal Ramadan 2021 pada Selasa 13 April 2021 menggunakan metode perhitungan hisab hakiki wujudul hilal.
4. Awal Ramadan 2021 Nahdlatul Ulama
Sementara itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU juga telah menentukan awal Ramadan 2021 pada Selasa 12 April 2021 melalui putusan tim rukyatul hilal PBNU.